Mohon tunggu...
Christopher Aldrick Gunadi
Christopher Aldrick Gunadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kebohongan Terbesar Tentang Kesehatan Gigi yang Masih Dipercaya Masyarakat

26 Desember 2024   10:06 Diperbarui: 26 Desember 2024   10:06 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gusi berdarah saat masa kehamilan sering kali hal lumrah dan tidak perlu dikhawatirkan oleh sebagian masyarakat. Akan tetapi, hal tersebut merupakan tanda awal gingivitis yang merupakan gejala peradangan pada gusi akibat perubahan hormon saat masa kehamilan. Perawatan gigi dan mulut perlu diterapkan agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut. Mengabaikan gejala ini dapat berisiko bagi kesehatan ibu dan janin.

5. Gigi Susu Tidak Perlu Perawatan

Sering kali kita menganggap bahwa gigi susu tidaklah penting karena akan digantikan oleh gigi tetap. Akibatnya, mereka sering mengabaikan perawatan pada gigi susu. Hal tersebut keliru karena gigi susu yang berlubang akan memengaruhi gigi tetap yang akan tumbuh. Diperlukan perawatan secara rutin untuk menangani kerusakan gigi susu agar tidak memengaruhi pertumbuhan gigi tetap.

6. Pemutih Gigi dengan Bahan Rumahan

Apakah Anda pernah tergoda untuk menggunakan bahan alami seperti soda kue untuk pemutihan gigi? Banyak masyarakat menggagap bahwa bahan tersebut efektif dalam memutihkan gigi. Namun, data menunjukkan bahwa bukannya efektif, hal tersebut malah berpotensi merusak lapisan gigi jika terlalu sering digunakan. Lapisan gigi yang terkikis akan menyebabkan gigi lebih rentan terhadap kerusakan. Penting untuk menggunakan produk pemutih gigi yang telah teruji secara klinis dan sesuai dengan rekomendasi dokter gigi.

Mitos yang beredar di tengah masyarakat telah menciptakan persepsinya masing-masing. Mitos-mitos tersebut dapat berupa kesalahan informasi yang berujung pada masalah kesehatan gigi dan mulut, seperti kerusakan gigi, luka pada gusi, dan komplikasi lainnya. Hal tersebut tentunya diperparah oleh rendahnya pemahaman masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut. Maka dari itu, edukasi kepada masyarakat luas perlu digalakkan demi peningkatan kualitas kesehatan gigi.

Kesadaran masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut perlu menjadi tujuan bersama. Dengan meningkatnya kualitas kesehatan gigi dan mulut, peningkatan kualitas hidup dan pencegahan komplikasi gigi dapat tercapai. Oleh karena itu, mari kita ajak orang terdekat kita supaya jangan ragu berkonsultasi dengan dokter gigi untuk melakukan perawatan gigi.

Referensi:

Hello Sehat. (2020, 18 Desember). Manfaat Pasta Gigi Pemutih. https://hellosehat.com/gigi-mulut/perawatan-gigi/manfaat-pasta-gigi-pemutih/

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021, 12 September). Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut yang Aman dari Penularan COVID-19. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20210912/3338465/kemenkes-tingkatkan-layanan-kesehatan-gigi-dan-mulut-yang-aman-dari-penularan-covid-19/

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021, 19 Maret). Survei Menunjukkan Kebiasaan Gosok Gigi Menurun saat Pandemi COVID-19. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20210319/2537269/survey-menunjukkan-kebiasaan-gosok-gigi-menurun-saat-pandemi-covid-19/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun