Aku melihat timbunan pasir itu. Mereka menggodaku untuk mendekati. Aku memang tergoda. Berjalan mendekati. Berjongkok.
Aku mengambil segenggam pasir, lalu menghempaskan ke puncak timbunan itu. Aku mengambil segenggam pasir lagi. Menghempaskan dengan keras. Sangat keras. Hingga sebagian butirnya menghempas. Tepat ke mata. Perih. Sangat perih.
Akhirnya, tersisa sebuah kesadaran tentang kebodohan. Kebodohanmu juga, kok. Kebodohan kita atas banyak hal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H