Kamu yang malam ini sedang duduk di depanku
Membawa segunung rindu
Yang kau bendung sejak beberapa hari yang lalu
Aku sempat memeluk senyummu
Sebelum pada akhirnya kamu menyajikannya untukku
Aku sudah menggengamnya jauh-jauh hari
Tapi Ia, Renjana
Memecahkan bingkai kaca bahagiaku
Membawa luka pada balut yang terbuka
Sebelumnya kita menjadi nada yang sempurna
Pada nyanyian pagi
Menikmati bening embun
Sebelum keruh akhirnya tiba
Dengan tapakan kaki yang tak terduga
Dan aku,
Detik ini,
Memilih lebur bersama hujan terakhir bulan ini
Jember, 02 April 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H