Mohon tunggu...
Lita Istiyanti
Lita Istiyanti Mohon Tunggu... Administrasi - Aktifis air, sanitasi dan lingkungan

Love what you do, Do what you love

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Belajar Mengelola Asset Infrastruktur Keairan dari Belanda

20 Mei 2023   00:43 Diperbarui: 20 Mei 2023   00:47 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Mengunjungi Wilayah Relokasi Banjir Bagi Penduduk di Dordrecht (Dokpri)

Baru-baru ini saya mendapatkan kesempatan untuk menambah ilmu tentang Pengelolaan Aset yang berkaitan dengan Infrastruktur Keairan pada salah satu institut terkenal di Belanda, IHE Delft melalui jalur Beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah Belanda dengan program bernama Orange Knowledge Program. 

Program pembelajaran yang saya ikuti ternyata diluar perkiraan saya, karena saya mendapat banyak sekali ilmu yang tidak cuma berkaitan dengan masalah teknis tetapi juga socio teknis. 

Dan pada kesempatan ini melalui blog pribadi saya di kompasiana saya ingin berbagi ilmu yang saya dapatkan selama menjalankan program ShortCourse ini, dan saya sangat yakin akan bermanfaat sekali bagi pemerintah atau dunia swasta yang memiliki asset infrastruktur untuk dapat dikelola secara baik dan berdasarkan skala prioritas kebutuhan serta sumberdaya yang kita miliki. 

Fasilitas Pembelajaran Evakuasi bagi Anak-anak usia sekolah di Dordrecht (Dokpri)
Fasilitas Pembelajaran Evakuasi bagi Anak-anak usia sekolah di Dordrecht (Dokpri)

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Belanda merupakan negara yang dapat dijadikan rujukan dalam hal pengelolaan sumberdaya air, karena kondisi geografis negaranya yang berada di bawah muka air laut. 

Karena banyaknya ancaman berkaitan dengan masalah keairan bagi negaranya, maka negara ini pun memproteksi keberadaan sumberdaya air yang sangat dibutuhkan namun disatu pihak juga dapat menjadi ancaman bagi Belanda apabila tidak terkelola dengan baik. 

Agenda penting pengelolaan sumberdaya air yang dilakukan oleh Pemerintah Belanda hingga saat ini adalah sebagai berikut : Memproteksi negaranya dari banjir, Mengelola Air bagi berbagai keperluan, Menjaga kualitas air bagi berbagai peruntukan, Memproteksi sumber air bersih dari pencemaran, dan Menjaga keberlangsungan sumberdaya air bagi keperluan penduduknya.

Dalam sistem pemerintahannya, karena persoalan air menjadi hal yang sangat krusial bagi masyarakat di Belanda, terdapat pemisahan kinerja pengelolaan. Yang pertama yaitu Pemerintah Kota yang memiliki tanggung jawab untuk : mengelola sumber air dan  infrastruktur air minum, Mengelola infrastruktur air kotor (saluran drainase kota), Mengelola sumber air dan infrastruktur air tanah, mengelola infrastruktur transportasi air. 

Selain Pemerintah Kota, Negara Belanda memiliki suatu lembaga pemerintah khusus yang disebut sebagai Regional Water Authority yang bertugas untuk melindungi negara dari genangan , Menjaga level muka air agar negara Belanda tidak terendam banjir, Mengendalikan kualitas air, Mengolah air kotor menjadi air yang aman bagi lingkungan.

Penduduk Dordrecht mengevakuasi diri dari banjir (Dokpri)
Penduduk Dordrecht mengevakuasi diri dari banjir (Dokpri)

Ada satu hal yang membuat saya tertarik dengan sistem pengelolaan infrastruktur khusus sumberdaya air. Yaitu bahwa sumberdana bagi pembangunan hanya bersumber dari pajak masyarakat yang dikelola oleh pemerintah dari layanan air yang diberikan oleh pemerintah. 

Dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur keairan, Pemerintah Belanda juga mengelola pajak secara efektif dimana pembangunan berdasarkan skala prioritas diiringi dengan pemeliharaan asset infrastruktur. Sangat-sangat efektif dan efisien dalam hal pengelolaan. 

Jika dinilai bahwa pembangunan baru masih bisa ditunda namun bisa diupayakan melalui pemeliharaan asset infrastruktur agar memenuhi daya layan sesuai harapan, maka pemerintah Belanda lebih memprioritaskan proses pemeliharaan bagi setiap aset yang dikelolanya. Hal tersebut juga tercermin dari gaya hidup orang Belanda yang terkenal effisient . 

Mungkin kalo orang Indonesia lebih melihat hal ini sebagai proses pengiritan alias tidak pemborosan. Karena apabila biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah lebih efisien untuk pemeliharan namun infrastruktur masih bisa melayani kebutuhan masyarakat dengan baik, kenapa harus membangun infrastruktur baru yang membutuhkan biaya lebih besar. Tentu saja pemborosan lah yang terjadi. Dan kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak yang berkaitan dengan urusan keairan sangat diacungi jempol. 

Kenapa begitu?? Karena masyarakatnya sadar bahwa hidup nyaman adalah hal mahal yang ingin dicapai semua orang. Hidup tanpa banjir, hidup dengan kualitas air yang bersih, layak diminum tidak tercemar dan semua species dapat hidup berdampingan dalam ekosistem yang sama. 

Selain itu juga karena sistem layanan pajak yang sudah jauh lebih baik dibandingkan negara kita, sehingga tidak ada satu penduduk pun yang luput dari membayar pajak. 

Level Muka Air Banjir di Kota Dordrecht (Dokpri)
Level Muka Air Banjir di Kota Dordrecht (Dokpri)

Hal lain yang menarik adalah begitu pentingnya pendataan bagi sistem pemerintahan di Belanda. Buat mereka data adalah emas dan sumberdaya potensial. 

Karena dengan data mereka dapat bergerak dan memutuskan sesuatu yang lebih efektif, efisien, dan menyusun Plan A, B , C bagi pembangunan khususnya untuk infrastruktur air. 

Selalu ada multi rencana dalam setiap sektor pembangunan. Melalui data yang ada upaya efisiensi yang ditempuh adalah dengan melakukan kalkulasi life cost anaylisis bagi investasi infrastruktur. 

Hal ini dilakukan dalam rangka efisiensi dan penghematan dan pembelajaan yang tepat sasaran dan selalu berdasarkan persediaan anggaran yang ada alias tidak pemborosan. Melalui kalkulasi Life Cost Analysis proses optimalisasi pembangunan versus anggaran yang terbatas dapat diperkirakan . 

Sistem Proteksi melalui Pembangunan Tanggul (Dykes) untuk melindungi Negara dari Genangan Air (Dokpri)
Sistem Proteksi melalui Pembangunan Tanggul (Dykes) untuk melindungi Negara dari Genangan Air (Dokpri)

Dan ketika berencana membangun atau ketika sudah terjadi proses pembangunan mereka selalu melakukan analisa resiko, apabila infrastruktur memiliki kemungkinan resiko kegagalan atau memahami konsekuensi dari kegagalan. 

Sehingga dalam mengelola aset negara sangat-sangat serius untuk dilaksanakan karena bagi mereka keberlanjutan layanan infrastruktur atau Sustainability itu sangatlah penting agar kehidupan masyarakat menjadi nyaman dan lancar.

Kualitas Air Kanal yang terjaga, dipastikan siapapun yang berenang tidak terkena penyakit kulit (Dokpri)
Kualitas Air Kanal yang terjaga, dipastikan siapapun yang berenang tidak terkena penyakit kulit (Dokpri)
Sampai disini dulu informasi yang saya bagi berdasarkan hal yang secara umum saya dapatkan dari proses pembelajaran bagaimana Belanda mengelola aset keairannya agar negara terlindungi dari genangan, masyarakat tercukupi kebutuhan air untuk sektor domestiknya, dan melakukan berbagai upaya agar lingkungan keairan bersih, nyaman dan masyarakat Belanda dapat selalu sehat meskipun di beberapa bagian negara harus mengalami banjir setahun sekali seperti yang dialami di Kota Dordrecht. Semoga informasi ini bermanfaat. Sampai jumpa dilain tulisan...

Inland Waterways di Dordrecht (Dokpri)
Inland Waterways di Dordrecht (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun