Terjawab mengapa dia lebih tua dibanding teman-teman perkumpulannya. Dia bekerja dengan merantau untuk pembiayaan kuliahnya saat ini. Dia tidak bisa megandalkan orang lain untuk membantu hidupnya. Bahkan disetiap kesibukannya itu, dia masih bekerja parttime di cafe yang dimiliki temannya juga tempat dia biasa membahas proker Himpunan. Â Waktunya habis untuk mencari uang. Tapi berkat Video nya yang pernah Viral, dia jadi rajin membuat video video literasi atau aktivis dan Slank seputaran kehidupan Kampus yang memiliki banyak penonton, dari situ mulai banyak endors yang masuk kekantongnya dan membantunya membayar kuliah.Â
Beasiswa di kampus, Â hanya menanggung biaya UKT nya, Sedangkan untuk yang lainnya dia mengatakan memang sengaja tidak mengambilnya.Â
'Untuk UKT aja, aku harus banting tulang kaya gini buat jilat para petinggi kampus, Kalo aku ambil beasiswa lainnya. Harus siapa lagi yang harus aku senengin'
Benar. Selalu ada tanggung jawab besar untuk semua kemudahan yang diperolehnya. Jika dia tidak aktif di kampus, mungkin besiswa yang sekarang dinikmatinya tidak terwujud dengan mudah. Untuk beasiswa yang bisa menanggung biaya hidup, tentunya beasiswa swasta yang mengharuskan dia lebih aktif lagi. Sedangkan dia suka sendirian
'Hidup kamu itu seakan dunia yang harus ngikutin mood kamu.'
Yaa, dia benar. Jika aku jadi dirinya sebentar saja, mungkin aku sudah meninggalkan semuanya di tahap perkenalan. Aku muak ikut tertawa disaat mereka membuat lelucon tentangku. Aku benci saat harus dipaksa bangun di hari yang seharusnya aku libur. Hidup menjadi dirinya disatu sisi terlihat menyenangkan, Â namun memiliki gelombang tsunami yang dahsyat.Â
"Heran gue, Lo itu anak FEB tapi sering banget gue liat disini" Suara Guntur mengembalikan khayalanku kembali ke dunia asal. Sedangkan orang yang disinggung justru asyik mengetik di Laptop tidak menghiraukan.Â
"Lo juga ngapa betah amat yaa nemenin si ginuk." ujarnya lagi sambil duduk disebelah Samudra. Meja kami memang berbentuk bundar yang memiliki 4 kursi.Â
"Mau apa lo?" kata Sam acuh terus mengetik. Dia memang sedang dikejar deadline Tugas yang harus dikumpulkannya jam 3 sore ini. Sedangkan Kemarin dia sibuk dengan Revisi proposal pengajuan Acara Milad Kampus yang diadakan 2 bulan lagi. Hufft membacakan agenda nya saja sudah melelahkan
"Gimana sama pak Bambang? Dia acc?" Sambil memakan Nasi Goreng yang ternyata sudah pesannya sebelum dia duduk disini, Setauku, Sam bilang Guntur ini ketua Divisi Acara untuk Milad nanti. Â Guntur ini kakak 1 tingkat diatasku dan jujur saja, aku sedikit segan duduk dengannya.Â
"Emosi gue. si Farel bisa-bisanya tenang disaat tu Pak Tua jelas-jelas buat kerjaan kalian tambah numpuk. Dia mau kita revisi lagi soal dana. gue ga mau lagi tertipu sama muslihat Farel buat nemenin dia nemui petinggi2 tu. " Omel Sam yang sontak membuatku dan Guntur tertawa.Â