Mohon tunggu...
Kang Chons
Kang Chons Mohon Tunggu... Penulis - Seorang perencana dan penulis

Seorang Perencana, Penulis lepas, Pemerhati masalah lingkungan hidup, sosial - budaya, dan Sumber Daya Alam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aspek Spiritualitas SDA dan Lingkungan Hidup

28 April 2024   11:11 Diperbarui: 28 April 2024   11:27 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, Al-I'tibar yakni mengambil pelajaran, memikirkan, mensyukuri, seraya menggali rahasia-rahasia di balik alam ciptaan Allah. Surat Al-A'laq mewajibkan manusia untuk menggunakan akal  fikiran dan hati untuk membaca dan mengambil pelajaran dari setiap tanda dan fenomena alam. Pemanfaatan dan pelestarian terhadap sumber daya alam dan lingkungan merupakan wujud rasa syukur manusia atas karunia-Nya.

Ketiga, Al-Islah yakni memelihara dan menjaga kelestarian alam sesuai dengan maksud sang pencipta, yakni untuk kemaslahatan dan kemakmuran manusia, serta tetap terjaganya harmoni kehidupan alam ciptaan Allah.

Karena setiap Muslim harus meneruskan proses pembangunan usaha usaha pelestarian secara bersama-sama, dan kedudukannya yang merupakan tujuan kembar usaha-usaha nasional kita karena: pertama, lingkungan yang lestari pada gilirannya akan melestarikan proses pembangunan kita, melestarikan masyarakat yang menjadi ajang hidup anakanak dan cucu-cucu kita; kedua, martabat manusia dan kualitas hidupnya juga tergantung pada lingkungan yang menjadi tempat hidupnya. Sasaran kita bukan sekedar agar kita dapat terus hidup; tujuan kita adalah suatu kondisi kondusif dan berkesinambungan di mana semua orang dapat hidup dalam keselarasan dengan sesama manusia, dalam keselarasan dengan lingkungannya dan dalam keselarasan dengan Tuhan sebagai sumber segala kehidupan (Emil Salim, 1993)

Membaca tanda alam, adalah bagian penting dalam mengimani eksistensi Tuhan, bahwa alam semesta disediakan Tuhan agar manusia lebih bersyukur, bukan lebih serakah dan sombong. Dalam konteks nikmat Allah atas segala sesuatu di alam untuk manusia, memelihara kelestarian alam ini untuk manusia, memelihara kelestarian alam merupakan upaya untuk menjaga limpahan nikmat Allah secara berkesinambungan. Sebaliknya membuat kerusakan di muka bumi, akan mengakibatkan timbulnya bencana terhadap manusia.

Menjadi manusia bermanfaat bagai semesta sekecil apapun, jauh lebih tinggi derajatnya dibandingkan strata sosial setinggi apapun. Tetap berjalan dalam damai dan sepi bersama alam, ia takkan pernah berkhianat.

Penulis :

Cocon, S.Pi.,M.Si

Pemerhati Lingkungan Hidup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun