Mohon tunggu...
Ledya Safira
Ledya Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang belajar menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Belajar Behavioristik dan Humanistik dalam Pembelajaran Fisika

25 Desember 2023   16:42 Diperbarui: 26 Desember 2023   20:55 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teori humanistik adalah berupaya memahami perilaku belajar dari perspektif orang yang melakukan pembelajaran, bukan dari perspektif orang yang mengamati. Tujuan para pendidik menggunakan teori belajar ini adalah membantu setiap individu untuk memahami diri mereka sendiri. 

Dalam perspektif humanistik, manusia dianggap memiliki kehendak bebas yang memungkinkan mereka untuk memilih sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Seseorang memiliki kebebasan untuk menentukan perilakunya, tidak hanya merespon stimulus lingkungan dan penguatan. Humanistik adalah sikap seseorang yang saling menghargai (kemanusiaan), contohnya seorang guru dan peserta didik harus saling menghargai yang memiliki hak dan tanggung jawab masing-masing. Contoh dari behavioristik "Apa kabar hari ini anak-anak?". Tujuan menanyakan kabar kepada peserta didik agar peserta didik merasa dihargai. Dalam kegiatan pembelajaran Humanistik dapat dilakukan di awal dan di akhir pembelajaran.

Menurut Abraham Maslov, dalam teori motivasi bahwa setiap individu memiliki sejumlah kebutuhan yang disusun dalam tingkatan, dimulai dari kebutuhan yang paling dasar (psychological need) hingga mencapai tingkatan tertinggi (self actualization). Dengan demikian, berdasarkan teori motivasi, jika guru bermaksud memberikan motivasi kepada peserta didik, guru perlu berusaha untuk memahami kebutuhan individu yang akan dimotivasi. Dengan cara ini, upaya guru akan berhasil dalam memberikan motivasi.

Prinsip belajar humanistik:

1. Terdapat cara belajar yang alami bagi peserta didik.

2. Belajar akan lebih bermakna jika materi pelajaran terkait dengan maksud tertentu yang dirasakan oleh peserta didik.

3. Belajar yang bermakna hanya bisa didapatkan oleh peserta didik yang melakukannya.

4. Belajar akan lebih lancar jika peserta didik terlibat dalam proses belajar.

5. Belajar berkaitan dengan perubahan cara pandang peserta didik terhadap diri mereka sendiri.

Berdasarkan penjelasan di atas, saat mengajarkan seorang peserta didik sebagai guru jangan hanya menggunakan behavioristik saja, tetapi harus humanistik agar siswa saat belajar merasakan semangat dan nyaman dalam kegiatan pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun