Kuliah Kerja Nyata Tematik IPB University (KKN-T IPB) merupakan salah satu kurikulum dari IPB yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa IPB University. KKN-T dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan dari kampus kepada masyarakat.Â
Pelaksanaan KKN-T pasca pandemi dirancang untuk membantu pemerintah daerah membangun kembali kesejahteraan masyarakat yang sempat menurun akibat pandemi. KKN-T diharapkan mampu memberdayakan masyarakat dalam menemukan solusi dari permasalahan yang sedang terjadi di daerahnya. Masyarakat diharapkan menumbuhkan rasa kepeduliannya untuk turut membangun kesejahteraan daerah setempat bersama mahasiswa.
(sumber: panduan pelaksanaan KKN-T IPB 2022)
Senin (20/6/2022), Kelompok KKN-T IPB University di tugaskan untuk menjalani KKN-T selama 40 hari  di Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Kecamatan Padalarang dipilih sebagai lokasi KKN (Kuliah Kerja Nyata) dikarenakan terdapat berbagai potensi dan permasalahan yang ada di wilayahnya.Â
Kecamatan Padalarang memiliki sepuluh desa yaitu Desa Padalarang, Desa Jayamekar, Desa Cempaka Mekar, Desa Ciburuy, Desa Cimerang, Desa Cipeundeuy, Desa Kertajaya, Desa Kertamulya, Desa Jayamekar, dan Desa Tagogapu. Fokus dari KKN kelompok kami tertuju pada Desa Jayamekar yang memiliki 20. 864 jumlah penduduk (Disdukcapil 2021).Â
Desa Jayamekar Kecamatan Padalarang memiliki potensi dalam bidang ekonomi yaitu produksi cobek. Bidang lainnya yaitu pada wisata dimana Desa Jayamekar memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi desa wisata karena terdapat Gunung Puter dan Gunung Bendera, namun hingga saat ini masih belum berkembang dan dikenal oleh masyarakat luar.Â
Disisi lain, masih ada beberapa permasalahan dasar yang perlu diselesaikan, beberapa potensi masalah, seperti pertanian dan sampah. Kendala pertanian yang terjadi di Desa Jayamekar adalah defisiensi unsur hara, serangan hama, dan penyakit tanaman. Permasalahan sampah di Desa Jayamekar adalah tidak tersedianya tempat khusus untuk pembuangan sampah di daerah setempat. Warga membuang sampahnya di lahan masing-masing. Sampah ditumpuk pada satu titik, kemudian dibakar.
Setelah mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan yang ada di Desa Jayamekar, yakni belum adanya pengelolaan dan pemanfaatan sampah dengan baik terutama pada RW 22. Kami melihat para warga selalu membakar sampah rumah tangga pada pagi hari dan siang hari. Sehingga pengelolaan dan pemanfaatan sampah dengan cara pembuatan eco-enzyme adalah solusi yang tepat.Â
"Sebenarnya aparat desa telah merencanakan mengenai pembangunan bank sampah yang nantinya digunakan sebagai tempat pembuangan sekaligus sebagai lokasi untuk memilih secara langsung. Namun sampai saat ini, belum ada lahan yang dapat digunakan akibat status kepemilikan lahan yang masih mengatasnamakan pribadi dan belum dapat diwakafkan sehingga rencana pembangunan bank sampah menjadi terhambat. Belum adanya solusi yang tepat untuk permasalahan ini". Jelas kepala desa Jayamekar, Selasa (21/6/2022).
Oleh karena itu, atas dasar permasalahan ini, kami Kelompok KKN-T Desa Jayamekar IPB University, berinisiasi untuk membuat eco-enzyme agar masyarakat Desa Jayamekar dapat mengelola dan memanfaatkan sampah organik dengan efektif. Pembuatan eco-enzyme ini dilakukan dengan cara edukasi dan demonstrasi dengan tiga kali pertemuan.Â
Pertemuan pertama mengedukasi terkait pengelolaan sampah yang baik seperti pemilahan sampah organik dan anorganik, pertemuan kedua mengedukasi terkait 1001 manfaat eco-enzyme, dan pertemuan terakhir mendemonstrasikan cara pembuatan eco-enzyme. Eco-enzyme merupakan Eco- enzyme adalah larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa organik, gula, dan air.Â