Mohon tunggu...
Lecon Alfate
Lecon Alfate Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Wanita dengan tinggi yang tidak semampai, cenderung kurus. Senang membaca, menulis dengan skill yang masih terus dikembangkan sampai saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pas Tengah Malam

5 Desember 2011   08:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:48 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selanjutnya ku katakan kepadamu

langkah awal tidak sama dengan langkah akhir

karena cerita ini berawal

dan berakhir di titik nadir

Bukan manusia yang sekedar fana

karena peluhnya adalah tiap butir juang

perjuangan memperjuangkan kejuangan seperjuangan

ikhwal meraih ketenangan di sudut peta keabadian

cepat cepatlah kawan hari sudah gelap

sebelum sapaan fajar

kejar bergegas beranjak berlari

satu peluh

dua peluh

lalu tiga peluh

tabung saja peluhmu

gunanya kemudian

dan pasti ada guna

tergantung bagaimana kau mainkan langkah akhir

untuk awal baik pun buruk

Jangan cium bau busuk tiap tumbalmu

aromanya hanya mempengaruhi gumpalan daging dua ventilasi

itu baru langkah awal

jika kau kalah maka

skak mat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun