Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah apakah penganiayaan benar-benar terjadi? Kalau ya, kenapa hasil visum sama sekali tidak mengindikasikan ke arah tersebut.
Kalau penganiyaan tidak terjadi, apa motif membuat berita seperti itu? Sebuah penganiayaan yang sadis, yang membuat banyak perempuan tidak tega membacanya.
Belum ada komentar keluarga setelah hasil visum diungkapkan polisi. Ibu Audrey hanya mengatakan anaknya depresi, tiba-tiba berteriak, dan terlihat masih tertekan.
Kita tunggu saja jalan cerita berikutnya.
Saya dan juga banyak orang lainnya, sedikit banyak belajar dari peristiwa ini yaitu agar tidak terlalu reaktif menanggapi seperti peristiwa. Tunggu, berikan jeda pada pikiranmu sehingga dia bisa berpikir, apakah kejadian tersebut masuk akal atau tidak.
Dan, selalu ingat kita sedang berada di era post truth, di mana seseorang lebih percaya pada keyakinannya ketimbang fakta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H