Mohon tunggu...
Leanika Tanjung
Leanika Tanjung Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

The Lord is my sepherd

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Pengantar Tidur

22 Maret 2019   06:30 Diperbarui: 22 Maret 2019   06:44 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu teman, masih seumuran juga, yang lahir dan tinggal di Jawa, ternyata sering dibacain ibunya cerita pengantar tidur. "Terkadang, ibuku nembang juga. Itu membekas sampai sekarang. Rasanya tenang sekali dan terasa ikatannya sampai tua," katanya.

Nah, ternyata ada juga yang dibacain. Berarti, di era itu, anak-anak di Indonesia sudah dibacain dongeng supaya bisa tidur. Aku dan teman-teman tidak, mungkin karena berada di keluarga besar, tak ada waktu  membacakannya, dan belum menjadi budaya di tempat kami tinggal..

Cerita pengantar tidur disebut-sebut bagus dalam membentuk karakter anak. Mereka jadi mempunyai kesadaran tentang siapa dirinya, hubungan yang kuat dengan orang tua, dan merasakan kasih sayang besar dari orang tuanya.

Lalu, apakah anak-anak yang tidak pernah dibacain cerita pengantar tidur, akan kehilangan jati diri, tidak merasa disayang, dan tidak mempunyai ikatan batin yang kuat dengan orang tuanya.

Well, aku harus bilang, memang proses pencarian jati diri buatku teramat sulit, tapi apakah itu karena tidak pernah dibacain dongeng sebelum tidur. Belum tentu juga. Pasti ada faktor lainnya.

Bagaimana dengan kalian. Boleh dong berbagi tentang masa kecil kalian, tentang cerita sebelum kalian tidur.  

Kalau kalian mengalaminya, cerita apa yang mengubah hidup kalian? Cerita apa yang paling kalian ingat.

Jakarta, 21 Maret 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun