Dalam Gereja Katolik ada istilah beatifikasi (dari bahasa Latin "beatus", yang berbahagia) yakni  suatu pengakuan atau pernyataan yang diberikan oleh Gereja terhadap orang yang telah meninggal karena orang tersebut adalah orang yang berbahagia. Beatifikasi diberikan kepada orang yang dianggap telah bekerja sangat keras untuk kebaikan atau memiliki keistimewaan secara spiritual. Beatifikasi memerlukan bukti berupa mukjizat (kecuali dalam kasus martir), sebagai bukti bahwa orang yang dianggap suci atau kudus itu telah berada dalam Surga dan dapat mendoakan orang lain.
Orang yang mendapat beatifikasi diberi gelar beato untuk laki-laki, sedangkan untuk perempuan disebut beata. Proses ini merupakan tahap ketiga dari empat tahapan dalam proses kanonisasi yang biasanya dilakukan setelah mendapat gelar venerabilis (yang pantas dihormati) sebelum mendapat gelar santo atau santa. Orang yang telah dibeatifikasi mendapat gelar "Beato" atau "Beata" (bahasa Inggris: Blessed).
Apabila seseorang setelah wafatnya "dianggap Kudus" atau "dianggap martir", maka biasanya Uskup diosesan memprakarsai proses penyelidikan. Salah satu unsur penyelidikan adalah apakah suatu permohonan khusus atau mukjizat telah terjadi melalui perantaraan calon santa/santo ini. Gereja juga akan menyelidiki tulisan-tulisan calon santa/santo guna melihat apakah mereka setia pada "ajaran yang murni", yang pada intinya tidak didapati adanya sesuatu yang bertentangan dengan iman. Jika calon santa/santo adalah seorang martir, Kongregasi Penggelaran Kudus menentukan apakah ia wafat karena iman dan sungguh mempersembahkan hidupnya sebagai kurban cinta kepada Tuhan dan Gereja.
Carlo Acutis adalah seorang remaja yang berumur 15 tahun. Pada tahun 2006 Carlo meninggal dunia karena menderita Leukimia. Kehidupan iman Carlo sungguh-sungguh menunjukkan seorang yang taat pada Allah terutama pada Ekaristi. Carlo dikenal sebagai remaja yang setiap hari mengikuti perayaan Ekaristi dan baginya Ekaristi adalah jalan Tol menuju Surga.
Tentang sejarah singkat Carlo Acutis dapat kita saksikan dalam video singkat berikut ini.
Carlo Acutis adalah seorang remaja yang berumur 15 tahun. Pada tahun 2006 Carlo meninggal dunia karena menderita Leukimia. Kehidupan iman Carlo sungguh-sungguh menunjukkan seorang yang taat pada Allah terutama pada Ekaristi. Carlo dikenal sebagai remaja yang setiap hari mengikuti perayaan Ekaristi dan baginya Ekaristi adalah jalan Tol menuju Surga.
Tentang sejarah singkat Carlo Acutis dapat kita saksikan dalam video singkat berikut ini.
Pemberian gelar Beato pada Carlo Acutis memberikan pesan yang sayarat makna pada kita bahwa kita dapat merasakan bahwa kekudusan bukanlah hal yang jauh tetapi sangat dapat dijangkau setiap orang karena Tuhan adalah untuk semua orang.
Beato Carlo Acutis memiliki keterampilan dalam bidang IT bahkan dia adalah seorang programmer. Karena itu Beato Carlo Acutis dinobatkan sebgai Pelindung Cyber dan IT. Artinya, kalau ada masalah dengan cyber dan IT kita memohon bantuan Beato Carlo Acutis.
Carlo Acutis telah berhasil membuat situs Katalog Mukjizat Ekaristi. Hal ini mengingatkan kita untuk senantiasa menggunakan Internet sebagai wahan komunikasi terutama sebagai media pewartaan Injil, pendalaman iman dan menjadikan dunia semakin lebih baik.