[caption id="attachment_417293" align="aligncenter" width="300" caption="Kue dengan campuran kopi pada adonan cokelatnya (foto: dokpri)"][/caption]
Bagi sebagian orang, kopi adalah kopi. Ia sangat nikmat disajikan dalam keadaan panas, hangat, atau dingin. Diminum saat sendirian hanya berteman kertas dan buku-buku, ia terasa nikmat apalagi saat minum bersama teman-teman. Namun ada moment ketika saya dan keluarga merasa sangat membutuhkan kopi meski kami sekeluarga bukan termasuk penikmatnya. Moment itu adalah saat hari lebaran idul fitri.
Sudah jamak bagi kaum muslim untuk berkeliling dalam rangka bersilaturahmi dengan tetangga di lingkungan rumah saat idul fitri. Saya tahu ini adalah salah budaya kita sebagai bangsa Indonesia dan sebagai salah satu bagian dari masyarakat sudah tentu kita turut memeriahkan dengan mempersiapkan apa yang pantas untuk disajikan kepada tamu. tidak perlu muluk-muluk seperti acara open house di rumah para tokoh atau artis ibukota. Kita cukup menyajikan kue, makanan ringan dan minum. Kue nastar lebaran, pasti. puteri salju, pasti. Kacang-kacang, pasti. Emping melinjo karena khas daerah kami, pasti. Ditambah roti dan variasi kue maupun makanan ringan lainnya.
Bermacam menu utama dapur, itu adalah urusan ibu saya. Urusan beragam kue di meja tamu, itu urusan kakak perempuan saya. Lalu bagian saya apa? Urusan saya adalah mengenai minum. Entah itu es buah/cocktail, air mineral, teh, minuman bersoda atau yang lainnya. Minuman bersoda? Itu tidak jamak disajikan. Maklum orang kampung. Itu kami temui di acara orang muda dan resepsi pernikahan saja. Air mineral? Itu selalu hanya diminum beberapa mili lalu ditinggalkan di atas meja tamu. Es buah atau cocktail? Harus ada yang siaga menyajikan atau mengangkat gelas-gelas yang kotor. Teh gelas? Nasibnya hampir sama dengan air mineral.
Ternyata masalah tersebut tidak hanya ada di keluarga saya. Belajar dari beberapa tetangga yang mengemas minum dalam kemasan plastik es ukuran kecil sehingga berbentuk seperti es lilin, mulailah saya membuat variannya mulai beragam rasa buah, susu, kacang hijau, teh dan juga beragam varian minuman kopi. Praktis karena para tamu setelah meminumnya, plastik langsung dimasukkan ke dalam tempat sampah yang kami sediakan. Disebabkan ukurannya plastik kecil, tamu meminumnya langsung habis dan jika ingin menambah tinggal mengambil lagi. Selain itu juga tidak mubadzir karena jika hari itu tidak habis maka malamnya kami simpan lagi ke dalam freezer. Jenis apa yang paling diminati? Anak-anak lebih memilih susu, kacang hijau, dan sedikit rasa buah. Remaja dan usia di atasnya memilih kopi. Untuk para tamu segala umur dari jauh lebih menyukai aneka rasa buah dan teh.
Bagi sebagian orang kopi adalah kopi, namun bagi sebagian lainnya terutama bagi yang tidak sering meminumnya maka kopi tidak hanya menjadi kopi karena kopi bisa digunakan untuk membuat kue menjadi lebih lezat seperti yang dibuat oleh kakak perempuan saya. Ia memasukkan beberapa sachet Nescafe untuk dicampur dengan cokelat di kue yang ia buat untuk saya. Kue tersebut saya nikmati bersama teman-teman saya. Aroma kopinya memang pas untuk orang muda. Varian kue kering lebaran juga pasti ada yang dibuat dengan aroma kopi. Mmmhh...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H