Mohon tunggu...
Aini Lutfiyah
Aini Lutfiyah Mohon Tunggu... lainnya -

Less is More

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pernikahan Gerhana (29)

26 Mei 2013   21:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:59 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Ruang apa ini?Apakah ini sisa penjajahan ?" Suaraku memecahkan keheningan kami memasuki ruang aneh ini.

"Sepertinya ini jauh lebih tua,Marie..." Kata Sharon.

"Kalian pernah mendengar kastil Jicama? Aku yakin inilah kastil itu..." Mendengar kata-kata Jacob,Sharon dan Sam serentak menatap ke arah Jacob sementara aku sendiri langsung teringat kembali cerita tentang darah yang mengalir di keluarga Jacob Alek. Aku yakin Jacob memang ada hubungan dengan leluhur tanah Wacola ini.Peta yang sejak kami memasuki hutan selalu ada di tangannya....mawar-mawar violet yang ia ketahui bahwa itu tidak beracun...gerakan merentangkan tangan dan melompat....sampai ia tahu dimana posisi pintu kastil....Ya, aku yakin namun saat aku melihat ke mata Jacob justru sorot mata kekhawatiran yang aku temukan.Aku berjalan ke arah Jacob untuk sedikit memberinya ketenangan bahwa ia tidak perlu khawatir jika cerita itu benar.Namun...

"Ayo, Marie...kita masuk lebih ke dalam...!!!" Tangan Sharon langsung menyambar tanganku.

"Sharon,kalian akan kemana ?" Tanya Sam.

Sharon hanya tersenyum, tanpa merasa perlu untuk menjawab tangannya masih terus menggandeng tanganku.

"Kita lihat bagian dalam kastil ini.Jika tadi di luar ada mawar violet pasti didalampun ada ruang khusus perempuan..Ayo !"

Aku dan Sharon terus menyusuri ruang berlorong yang di beberapa bagian kiri dan kanan terdapat batu berbentuk persegi panjang ini.Aku dan Sharon berbelok ke ruangan disebelahnya...

"Pemandian !" Aku dan Sharon tidak bisa menyembunyikan kegembiraan kami.

"Ruangan ini perempuan sekali.Lukisan yang ada didinding itu dulu pasti bagus sekali..."Kata Sharon.

"Oh,Sharon...jangan-jangan kita sekarang berada di perut pohon besar tadi.Ternyata itu bukan pohon atau lebih tepatnya pohon namun sengaja dibuat untuk kita bisa mendapatkan hawa langsung dari bumi diatas sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun