"Ibu,bagaimana dengan anak kita ini ? Memang setiap waktu kita berdo'a agar Marie segera menemukan pasangannya tapi tidak lalu dia menjadi genit seperti ini pada laki-laki...."
"Ibu, tidak seperti itu...." Aku ingin ibuku bisa memberi celah untuk aku menyampaikan bagaimana keadaan sebenarnya saat itu namun harapanku sia-sia belaka.
"Kau seharusnya lebih bisa untuk menahan diri, Marie." Oh, tuntas sudah semua celah tertutup.
"Paman, Marie tidak seperti itu..." Mira dan Neil memang berkewajiban juga untuk memberikan penjelasan. Merekalah saksi pertemuanku yang kedua dengan Jacob.
"Diam kalian ! Neil dan juga kau Mira, kalian adalah sahabat Marie jadi kalian pasti akan membelanya, bukan ?"
"Ayah..." Jacob memanggil ayahku dengan sebutan itu ? Suasana makin runyam.
"Sejak kapan aku mengizinkanmu untuk memanggilku dengan kata itu ?"
"Sejak saya mencintai Marie." Aku heran dengan sikap Jacob. Semua sibuk mencari cara agar ayah mau mendengarkan penjelasanku justru ia semakin membuat suasana menjadi penuh emosi. Ayah makin murka.
"Dengar, Jacob ! Siapapun kamu....Hai, bocah Wishingrod ! Aku sebagai ayah Marie tidak akan pernah menginginkan anak kami salah memilih laki-laki yang akan menjadi pemimpin dalam rumah tangganya."
" Ayah..." Hanya kata itu yang bisa keluar dari mulutku.
"Marie, siapapun laki-laki yang dekat denganmu selama kau di Wacola. Ia lebih paham tentang kamu. Dia lebih bisa mengerti kamu. Dia akan tahu bagaimana harus bersikap kepadamu dan dia lebih berhak menjadi pendamping hidupmu."