Mohon tunggu...
Aini Lutfiyah
Aini Lutfiyah Mohon Tunggu... lainnya -

Less is More

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aa Gym Islam tapi Islam Bukan Aa Gym!

3 Januari 2011   08:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:00 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Huh ! Emosi saya membaca berita dan ada yang memberi komentar seperti ini, " Kasian dech para muslimah sudah nasibnya dibelenggu oleh ajaran agamanya sendiri. Kalau mau menjadi muslimah ya harus mau di poligami ". Aduh, tuh anak paham yang ia tulis tidak, ya...(he he...)

Berita tentang perceraian Aa Gym dengan Teh Ninih memang sedang panas-panasnya dibicarakan orang. Kalau tidak salah di kompasiana ini yang menulis pertama kali adalah Mbak Linda  Jalil dan seterusnya seolah-olah semua berebut membahas berita itu padahal menurut saya hal itu hanya disebabkan karena pelakunya adalah Aa Gym.Itu saja. Karena bukankah berita poligami, kawin, cerai, nikah sirri....sudah biasa masuk ke telinga kita entah dilakukan oleh artis, ulama, pejabat, bahkan orang yang ada di lingkungan sekitar kita.

Saya menulis ini bukan ingin membahas perceraian mereka, e ge pe  saya dengan kehidupan pribadi ulama satu itu. Toh, sayapun bukan penggemarnya saat semua orang mengidolakannya, yang bagus saya jadikan contoh yang tidak ya karena Ia hanya manusia biasa. Beruntung sekali saya dulu dididik untuk melihat manusia sebagai manusia bukan sebagai setengah malaikat atau bahkan jelmaan dari malaikat apalagi Tuhan karena Ia pasti bukan sosok yang sempurna.

Saya menulis karena ada yang menganggap bahwa Islam adalah Aa Gym, yang bahkan saya sendiri tidak pernah menganggap bahwa seorang petinggi agama adalah agama itu sendiri. Apalagi itu "hanya" seorang Aa Gym. Kalau Islam itu Aa' gym lantas saya di sisi sebelah mana ? Apa saya masuk disitu  karena saya tidak pernah mengidolakannya ?  Lantas bagaimana dengan beliau Bapak-Bapak  di PBNU, di Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Serikat Islam, dan yang lebih jauh lagi dengan seorang Moamar Khadafi, Zinedine Zidane, PM Recep Tayep Erdogan...Mereka Islam juga, kan?Mengapa hanya melihat Islam hanya dari kehidupan seorang Aa' Gym ?

Saya pikir Indonesia bukanlah negara tempurung yang  membuat para umat beragama yang berada  di dalamnya hanya mampu menjadi manusia-manusia picik dalam melihat keyakinan agama lain. Disini kita dapat melihat berbagai contoh kehidupan dari berbagai pemeluk agama yang berbeda. Belum lama kita mengetahui berita tentang  jilbab yang dikenakan oleh isteri Gayus, sekarang ada lagi seorang artis yang setelah berjilbab lalu tahun 2011 ini Ia melepas jilbabnya karena merasa jilbab mengekang Hak Azasi dia, ada juga artis taat pada agamanya namun bermasalah dengan narkoba, ada koruptor kelas kakap yang sekarang kita tidak tahu dia masih hidup atau sudah meninggal atau justru masih asyik berbisnis di luar negeri sana. Sangat tidak bijaksana kalau kita beranggapan bahwa agamanya lah yang memerintahkan dia untuk menjadi koruptor, pecandu, atau pelaku tindakan negatif lainnya.

Agama selalu menuntun pada sebuah kebenaran dan Tuhan memberikan semua kebenaran itu sesuai kemampuan manusia. Tidak secara instan diberikan semuanya pada kita,karena kita tidak akan mampu menerimanya. Makanya ada pepatah yang mengatakan belajar itu dimulai dari ayunan sampai liang lahat. So, saya harap bijaksanalah dalam melihat permasalahan yang ada termasuk kehidupan seseorang yang berhubungan dengan keyakinan agama yang Ia anut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun