Mohon tunggu...
Aini Lutfiyah
Aini Lutfiyah Mohon Tunggu... lainnya -

Less is More

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Saya "Mabuk"! Ingin Mementaskannya Seandainya Masih Kanak-kanak...

20 Desember 2010   09:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:34 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah yang kadang saya tidak menyukainya, menonton pementasan (apapun) lalu saya benar-benar ingin terlibat di dalamnya jika yang saya tonton itu benar-benar dapat menggugah jiwa saya dan terlihat sangat menarik, meski saya akui sangat menarik itu bersifat subyektif . Hal ini terulang lagi saat saya menonton lomba menari guru taman kanak-kanak tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.

Waktu memasuki ruangan saya benar-benar merasa "hidup" melihat kostum para penari yang berwarna-warni. Menurut sumber yang mempelajari seni secara formal, warna kostum penari untuk kreasi tari murid taman kanak-kanak minimal terdiri dari 3 warna. Jadi, ruangan begitu meriah.....dan saya benar-benar "mabuk". Kalau saya tidak ingat bahwa umur saya sudah lebih dari kepala tiga, wowww....jangan tanya, setiap ada yang maju pentas saya pasti akan mengikuti setiap gerakan para penari di panggung seperti saat saya masih kanak-kanak dulu (heheee....)

Peserta demi peserta menampilkan karya terbaik tari mereka. Saat peserta menampilkan tari kreasi lagu Ilir-Ilir lagu trademark Walisongo, saya benar-benar menikmatinya apalagi lagunya demikian mendayu-dayu dan sarat makna. Hingga tampillah peserta terakhir yang tidak saya ketahui mereka berasal dari kabupaten mana.Mereka menampilkan kreasi tari dari lagu "Hujan" yang dinyanyikan oleh Tasya si Anak Gembala. Ya, Tuhan....Lagu bagus dan koreografinya indah sekali. Para penari seakan-akan melompat-lompat bak seekor merpati. Inilah penampilan yang paling sempurna menurut saya, hanya saya tidak tahu apakah tari "Hujan" itu yang mendapat juara 1 atau tidak namun bagi saya itulah karya tepat untuk murid taman kanak-kanak.

Inilah foto-foto mereka si penari "Hujan"

12928379181165176415
12928379181165176415
1292838014407632936
1292838014407632936
12928380801008942584
12928380801008942584
1292838127252350918
1292838127252350918
12928381941601971841
12928381941601971841
1292838238350753772
1292838238350753772
12928382811369067588
12928382811369067588
12928383221414216147
12928383221414216147
12928384821430389591
12928384821430389591
1292838540112699958
1292838540112699958
1292838579446443601
1292838579446443601
129283861619338224
129283861619338224
Foto-foto: dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun