Mohon tunggu...
Lea Tarliyah.S.Si
Lea Tarliyah.S.Si Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru di SMP Negeri 35 Bandung. Saat ini sedang mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya Menganalisis Video Praktik

25 Februari 2024   22:04 Diperbarui: 25 Februari 2024   22:21 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh : Lea Tarliyah

CGP Angkatan 9 SMP Negeri 35  Kota Bandung

 

Banten dikenal  sebagai  salah satu kota santri  dengan Serang sebagai ibukotanya. Serang dikenal sebagai Kota Madani  dengan  pondasi nilai-nilai religius yang sangat dijunjung tinggi, kegigihan, rasa persatuan dan kesatuan masyarakatnya yang  sangat terkenal  dari sejak zaman penjajahan hingga saat ini dalam menghadapi berbagai tantangan. Perilaku ini tercermin  pada lambang Kota Serang.  Sebagai bagian dari wilayah yang menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Sumatera maka tidak heran jika heterogenitas Kota Serang  memberikan dampak tidak hanya dalam kehidupan sosial namun  juga terhadap pendidikan yang terus menerus melakukan kreasi dan inovasi dalam pelayanan pembelajaran yang berpihak pada lulusan.

Pembelajaran yang mengedepankan kebutuhan murid tampak pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh SD   Negeri Cipanas  yang beralamat di Jl. Serang Kp. Cipanas Kota Serang, Banten. Melalui video pembelajaran,  yang kita dapat mengetahui bahwa visi sekolah tersebut adalah  “Terwujudnya Peserta  Didik yang Kreatif, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berbudaya Kolaborasi”.  Hal itu tercermin dari prakarsa perubahan yang dilakukan oleh gurunya melalui upaya menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Berdasarkan paradigma Inkuiri Apresiatif  (IA) prakarsa perubahan yang dilakukan guru tersebut bertujuan untuk  “Menciptakan pembelajaran menginspirasi dan menyenangkan”  Dalam video tersebut terlihat rekan guru menanyakan tindak lanjut dari pembicaraan yang telah dilakukan dan diyakini telah mendapat dukungan dari pimpinan sekolah dengan telah terbentuknya budaya kolaborasi dari guru yang senantiasa berusaha melakukan perubahan positif dalam pembelajaran bermakna dan berpihak pada peserta didik.

Rumusan pertanyaan yang dapat saya simpulkan dari prakarsa perubahan yang akan dilakukan oleh guru tersebut adalah “ Bagaimana menciptakan ruang kelas yang  nyaman, menyenangkan  dan menginspirasi?” dan berikut tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru  berdasarkan tahapan BAGJA.

1. B (Buat Pertanyaan)

Pada tahap kegiatan buat pertanyaan guru berhasil merumuskan pertanyaan utama untuk menetukan arah penyelidikan terhadap potensi yang dimilik oleh kelasnya. Hal ini tampak pada kemampuan guru mengkomunikasikan kondisi yang dihadapi terhadap rekan sejawat yang membantu guru menggali dan merumuskan prakarsa perubahan. Tindakan lain yang mendukung prakarsa perubahan adalah dengan memastikan langsung harapan peserta didik  tentang ruang kelas yang nyaman, menyenangkan dan menginspirasi  semangat belajar.

Komunikasi aktif guru terhadap peserta didik diawali dengan menuliskan frasa  “ Penyemangat Belajar” sebagai pemantik di papan tulis. Frasa tersebut mampu membuat peserta didik tergugah rasa keingintahuannya  dari gestur yang mempertanyakan  apa makna yang ingin digali dari frasa tersebut. Guru yang tanggap dengan situasi tersebut menindaklanjuti dengan mengajukan pertanyaan   “Setelah membaca tulisan yang ada di papan tulis, apa yang muncul dalam pikiran kalian?”  Guru melanjutkan penggalian informasi tentang pengalaman belajar dan situasi yang paling menyenangkan dari kelas mereka. 

2. A (Ambil Pelajaran)

Pada tahap ambil pelajaran, guru membagi kelompok dan meminta peserta didik melakukan kunjungan ke kelas 2 dan kelas 6. Melalui  kunjungan kelas tersebut peserta didik diberikan  berkesempatan seluas-luasnya untuk menemukenali potensi positif kelas dan mengumpulkan inspirasi. Kemudian  guru memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi dalam kelompok tentang hal-hal yang disukai dari kelas sendiri dan kelas yang telah dikunjung. Guru juga memandu peserta didik untuk melihat  dan mendiskusikan hal-hal positif, menarik dan membuat mereka ingin memiliki kelas impian sebagai kelas yang dapat meningkatkan semangat belajar.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun