Pengubahan ini dirasa sangat perlu, pasalnya BAI sendiri berencana membangkitkan listrik dengan kapasitas 2.850 MW tersebut ke dalam 4 tahap. Masih ada tiga tahap lagi yang belum dibangun.
Berdasarkan paparan Purba, BAI sendiri telah mengoperasikan PLTU tahap I dengan kapasitas 6x25 MW. Tahap II nantinya pihaknya akan membangkitkan listrik sebesar 8x150 MW untuk mensuplai tenaga listrik ke aluminium smelter tahap I dengan kapasitas 400 ribu ton ingot, diharapkan selesai 2025.
Selanjutnya di tahap III, 4 x 150 MW pembangkit listrik akan dibangun untuk mensuplai tenaga listrik ke aluminium smelter tahap II dengan kapasitas 250 ribu ton ingot dan ditargetkan beroperasi di tahun 2026. Tahap IV, BAI akan membangun pembangkit dengan kapasitas 6x150 MW untuk mensuplai tenaga listrik ke aluminium smelter tahap III dengan kapasitas 350 ribu ton ingot, diestimasi beroperasi pada 2027.
Menarik menunggu kajian pihak BAI terkait proyek-proyek mereka. Tentu negara sangat ingin pembangkit-pembangkit listrik yang baru di Indonesia berbasis energi terbarukan.
Pemegang saham BAI adalah Global Aluminium International Pte Ltd/GAI (99%) dan PT MKU (1%). Pemegang saham GAI adalah Nanshan Aluminium Singapore Co Pte Ltd (95%) dan Redstone (5%).
Dom Asteria, awal April 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H