Mohon tunggu...
Dom Asteria
Dom Asteria Mohon Tunggu... Jurnalis - Energy Journalist

Sapere Aude

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahaya Belajar Bahasa Inggris ke Teman dengan Mengikutsertakan Perasaan

14 Juli 2021   22:17 Diperbarui: 22 Maret 2022   19:44 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.solopos.com/

Aku sering merasa terganggu dan pasti sebaliknya jika sering komunikasi di luar konteks belajar. Karena aku sendiri punya pekerjaan yang punya target, sama halnya mereka juga.

3. Tidak fokus

Aku mengalami tidak fokus berkomunikasi dengan seseorang dalam proses pembelajaran. Karena kepada tiga teman sekaligus, aku tidak mampu menghadirkan diriku yang utuh pada satu orang. Ini bukan selingkuh, ini lebih pada pentingnya menghadirkan diri secara utuh ketika kita berkomunikasi dengan orang lain. 

Aku mengalami adanya gangguan dari dalam diri dan menjadi lucu ketika satu permintaanku atau pihak lainnya tidak terpenuhi, muncul rasa kecewa. Rasa kecewa kerap sangat mengganggu karena besoknya komunikasi tidak plong lagi, seperti ada hambatan.

4. Ada yang pamit lebih awal

Belajar dengan beberapa orang itu memang sangat membantu, tetapi di sisi lain karena ada perasaan kerap muncul pembedaan langsung dari diri sendiri. Si A lebih hangat ya, si B lebih bebas ya, si C lebih manis ya, dan sebagainya yang ujung-ujungnya membeda-bedakan. Ini tidak baik!

Sejak awal aku jujur ke temanku bertiga tadi bahwa aku sedang belajar juga dengan beberapa temanku yang lain dan memang mereka tidak saling kenal. Baru-baru ini akhirnya aku harus mengakhiri proses pembelajaran dengan satu orang teman karena ada pihak yang perasaannya sangat kuat. Akhirnya harus ada yang mengatakan sudah cukup, meskipun masih berkomunikasi juga sejauh ini dengan baik.

Di tengah pekerjaan yang standarnya sangat tinggi, punya teman itu sangat membantu. Apalagi teman yang bisa membantu dalam proses belajar kita. Apalagi hidup ini selalu belajar, tidak ada yang lulus dalam belajar. Dia berlangsung terus menerus. Punya teman banyak jauh lebih baik daripada punya satu musuh.

Tetapi di dalam hal seperti cerita di atas, cobalah untuk profesional menempatkan pertemanan, proses pembelajaran dan tak mencampuradukkan perasaan. Agar tidak ada rasa kecewa, rasa diabaikan ketika pesan lama berbalas, rasa terganggu ketika ada permintaan yang berlebihan, dlsb.

Belajar bahasa Inggris itu baik, tetapi mengikutsertakan perasaan di dalamnya mungkin baik dikaji ulang.

Dom Asteria

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun