28 Februari lalu tiba-tiba sekuntum kalimat masuk ke jendela whatsappku. "Halo, saya Sofia ingin bertanya tentang webinar" tanyanya dengan emot memohon. "Silahkan Kak", balasku singkat.
Sofia menanyakan tentang cara membayar webinar yang kami selenggarakan.Â
Sebelumnya aku berkarya di sebuah penerbit dan kebetulan kami menyelenggarakan webinar bertema pendidikan. Aku pun melayani "customer" seperti biasanya, tidak ada perhatian lebih hanya sebatas menunjukkan service excellent sebagaimana berkali-kali disampaikan pimpinan kami.
Dia kesulitan untuk transfer biaya untuk mengikuti pelatihan kami.Â
Akhirnya aku mengizinkannya untuk ikut saja tanpa bayar karena memang sulit. "Tapi kok sulit", pikirku tiba-tiba.
Malam semakin larut, kami berdiskusi kecil tentang pembayaran via rekening. Setelah lihat nomornya, ternyata bukan kode +62 sebagaimana nomor yang aku miliki.Â
Kodenya beda, sedikit browsing pertama-tama aku kira berasal dari Spanyol. Setelah menanyakan kepadanya, dia jawab "saya dari Azerbaijan".
"Baiklah, Kaka saya izinkan ikut. Mungkin rekening perusahaan kami tidak biasa terima dana dari luar negeri, ikut saja besok, saya akan sampaikan ke pimpinan kami. Link zoom akan dikirim melalui email peserta yang telah mendaftar", jawabku kemudian dengan rinci.
Diskusi itu berhenti dan mengucapkan selamat malam.Â
Bahasa Indonesia Sofia tidak seperti susunan kalimat yang umum aku ketahui, tetapi bisa dimengerti, mungkin dia minta jasa translator atau apa aku tidak tahu.