Turnamen Euro 2020 akan berakhir pada hari Senin (12/21). Kick-off pertandingan dilangsungkan pukul 02.00 WIB di Stadion Wembley yang berkapasitas 90.000 kursi itu. Saat ini empat tim telah lolos ke babak semifinal.Â
Italia vs Spanyol akan bertanding pada hari Rabu (07/21) pukul 02.00 WIB dan Inggris vs Denmark di hari berikutnya pada jam yang sama.Â
Sebagaimana diketahui, arena kedua pertandingan tersebut juga dilangsungkan di Stadion Wembley, London.
Prediksi para penggairah sepakbola umumnya menjagokan pertemuan timnas Italia vs Inggris di final turnamen empat tahunan ini.Â
Turnamen yang seharusnya terselenggara di tahun lalu, digeser akibat pandemik.Â
Apakah final ini bisa terwujud? Atau hanya karena nama besar kedua negara ini para penggemar sepak bola menempatkan mereka sebagai favorit finalis?
Pertemuan terakhir keduanya tercatat pada momen International Friendly (27/03/18) yang berakhir dengan skor kacamata (1-1).Â
Gol dicetak oleh Vardy 26' dan Insigne (p) 87' yang dihadiri 82,598 penonton, langsung dari Stadion Wembley.
Secara keseluruhan, pertemuan timnas Italia vs Spanyol telah tersaji sebanyak 27 kali.Â
Dari pertemuan tersebut Italia berhasil membukukan 11 kemenangan dan 8 pertandingan berakhir seri.Â
Patut ditunggu siapa yang berhasil memenangkan pertandingan jika benar terjadi final antara Italia vs Inggris.
Lalu, apakah Italia dan Inggris benar-benar final ideal yang diidam-idamkan para fans sepakbola di Euro 2020? Mari kita simak fakta berikut:
1. Gli Azzurri (julukan timnas Italia meski tidak ada unsur biru di benderanya) melaju ke semifinal setelah mengalahkan peringkat 1 FIFA Belgia dengan skor 2-1.Â
Inggris sendiri menuntaskan pertandingan meyakinkan melawan Ukraina dengan skor telak 4-0 dan berhak melenggang ke babak semifinal.
2. Tanpa mengabaikan peluang Denmark dan Spanyol yang juga punya kans yang sama memasuki babak final, penampilan impresif Italia dan Inggrislah yang meyakinkan fans layar kaca agar final keduanya terwujud (salah satu).Â
Lagi liga Italia dan Inggris merupakan bagian liga terbaik di dunia dari berbagai segi, termasuk Spanyol juga.
3. Timnas Italia dan Inggris terdiri dari pemain-pemain terkenal yang bermain apik di klubnya masing-masing dan para penikmat sepak bola menikmati aliran bola dari antar kaki pemain selama beberapa pertandingan terakhir.Â
Bek kiri Italia Spinazzola tidak akan melanjutkan sisa pertandingan karena cedera ACL dan telah kembali ke kota Roma.
4. Di turnamen ini, Italia telah membukukan 11 gol dari 101 percobaan (26 on target), satu di antaranya gol bunuh diri Demiral (Turki) saat pertandingan pembuka.Â
Gol-gol yang disarangkan tim Gli Azzuri didominasi dari kaki kanan (7) dan sisanya oleh kaki kiri. The Three Lions sendiri berhasil mencatatkan diri di papan skor sebanyak 8 gol.Â
Empat gol meyakinkan disarangkan ke gawang Georgi Bushchan (kiper Ukraina).
5. Italia bersama Roberto Mancini tentu akan menuntaskan "misi balas dendam" akibat gagal lolos ke putaran Piala Dunia 2018 dan menambah koleksi piala setelah berhasil juara pada 1968.Â
Sedangkan Inggris mencoba meningkatkan peruntungan setelah juara ketiga pada 1968 dan semifinal 1996 Â sebagai prestasi terbaik di Euro.
6. Dari keempat kontestan, hanya Inggris yang belum pernah menikmati tangga juara turnamen Euro.Â
Denmark pernah menggebrak panggung Eropa dengan gelar Euro edisi 1992.
Di babak penyisihan Denmark dan Spanyol menyuguhkan permainan yang kurang meyakinkan (kecuali di pertandingan tarakhir grup yang menggebrak dengan gol-gol meyakinkan).Â
Sedangkan Inggris dan Italia menunjukkan kematangan untuk merebut takhta juara edisi kali ini.Â
Â
Tentu saja The Union of European Football Associations (UEFA) yang beranggotakan 55 negara ini berharap siapapun yang akan menuju juara bisa membangkitkan kembali gairah sepak bola setelah industri ini ikut terimbas pandemik dunia.
Italia vs Inggris punya kans yang lebih kuat merunut jejak pertandingan sebelumnya untuk melenggang ke final.Â
Tetapi bola selalu bundar, semua punya kesempatan yang sama, tinggal siapa yang konsisten dalam 90 menit pertandingan, mungkin butuh sedikit dewi fortuna.Â
Belanda secara tidak disangka bisa gugur lebih awal meski penampilan impresif di babak penyisihan mengundang decak kagum.
Susunan pemain dari kiper hingga penyerang yang mumpuni dan matang sejauh ini hanya telah dimiliki Italia dan Inggris. Mari kita simak, semoga prediksi para penggemar tidak meleset.Â
Akhirnya siapapun juaranya, sepak bola sekali lagi menunjukkan sisi magisnya yang bisa menyatukan semua orang.
Dom Asteria
Di belakang rumah, 05 Juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H