1. Teori PostpositivisÂ
 Teori ini yang ditemukan oleh thomas kuhn pada tahun 1970, Komunikasi massa menurut teori ini adalah sebuah konsep yang memandang bahwa realitas tidak dapat sepenuhnya dipahami melalui metode ilmiah tradisional. Teori ini menekankan pada interpretasi dan makna yang diberikan oleh individu terhadap informasi yang diterima.
 Dalam konteks komunikasi massa, teori positivisme memandang bahwa pesan yang disampaikan melalui media massa dapat diinterpretasikan secara berbeda oleh individu-individu yang menerima pesan tersebut.Â
Oleh karena itu, teori ini menekankan pada pentingnya memahami bagaimana individu-individu memandang dan menginterpretasikan informasi yang diterima melalui media massa.
2. Teori Hermeneutika.Â
Friedrich Ernst Daniel Schleiermacher (1768-1834) dianggap sebagai pendiri hermeneutika modern. Komunikasi massa menurut teori hermeneutika adalah sebuah konsep yang menekankan pada interpretasi dan makna yang diberikan oleh individu terhadap informasi yang diterima.Â
Teori hermeneutika memandang bahwa pesan yang disampaikan melalui media massa dapat diinterpretasikan secara berbeda oleh individu-individu penerima pesan tersebut.
 Oleh karena itu, teori ini menekankan pada pentingnya memahami bagaimana individu-individu memandang dan menginterpretasikan informasi yang diterima melalui media massa.
3. Teori Kritik.Â
Max Horkheimer adalah tokoh yang Pertama kali mendefinisikan teori kritis dalam esainya yang berjudul "Teori Tradisional dan Kritis" pada tahun 1937. Komunikasi massa menurut teori kritis adalah sebuah konsep yang menekankan pada analisis dan evaluasi terhadap informasi yang disampaikan melalui media massa.Â
Teori kritis memandang bahwa pesan yang disampaikan melalui media massa dapat mempengaruhi pandangan dan sikap individu terhadap berbagai isu.Â
Oleh karena itu, teori ini menekankan pada pentingnya memahami bagaimana informasi yang disampaikan melalui media massa dapat mempengaruhi pandangan dan sikap individu.
4. Teori Normatif.Â
Paton adalah penulis yang memberikan perhatian besar pada teori normatif dalam teori akuntansi pada tahun 1940-an hingga awal 1960-an. Komunikasi massa menurut teori normatif adalah sebuah konsep yang menekankan pada bagaimana informasi yang disampaikan melalui media massa harus disajikan agar dapat memenuhi standar etika dan moral yang berlaku.Â
Teori normatif memandang bahwa pesan yang disampaikan melalui media massa harus disajikan dengan cara yang adil, akurat, dan tidak memihak.Â
Oleh karena itu, teori ini menekankan pada pentingnya memahami bagaimana informasi yang disampaikan melalui media massa harus disajikan agar dapat memenuhi standar etika dan moral yang berlaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H