Cerpen berjudul “Tukang Pijat Keliling” karya Sulung Pemanggih menceritakan kehidupan seorang tukang pijat yang tunanetra bernama Darko, yang memiliki keahlian meramal kejadian di masa depan. Darko sering diminta untuk meramalkan masa depan oleh orang-orang yang dipijatnya. Dan benar, semua yang Darko ucapkan benar-benar terjadi.
Keahlian meramal Darko kemudian sampai di telinga Pak Lurah, dan meminta Darko meramalkan nomer togel. Kali ini ramalan Darko tidak terjadi, nomer togel yang ia ramalkan untuk Pak Lurah salah. Pak Lurah pun tidak terima dan merubuhkan gubuk tempat tinggal Darko yang berada di kuburan, dengan alasan lahan kuburan semakin sempit.
Cerpen “Tukang Pijat Keliling” memiliki nilai-nilai kehidupan, yang pertama yaitu kegigihan dan ketabahan dalam menghadapi sulitnya kehidupan. Nilai tersebut dapat kita lihat dengan jelas dalam karakter Darko yang digambarkan sebagai seorang tukang pijat yang tunanetra dan hanya tinggal di sebuah gubuk tempat menyimpan peralatan kubur, ia pun tidur di atas sebuah keranda tempat menggotong jenazah. Meskipun demikian, Darko tetap gigih dalam bekerja, memberi pijatan bagi siapa saja yang membutuhkan jasanya.
Nilai kehidupan yang dapat kita petik selanjutnya adalah rasa syukur. Tokoh Darko diceritakan sebagai seorang tukang pijat yang tidak pernah mematok harga terhadap pelanggannya, ia rela dibayar murah untuk setiap pijatannya, bahkan hanya dengan upah sepiring nasi dan teh panas, Darko tetap memijat pelanggannya dengan sepenuh hati, walau sebenarnya upah yang diterima kurang baginya untuk memiliki hidup yang layak, akan tetapi ia tidak pernah serakah dan menginginkan banyak hal. Meskipun ia bisa meramalkan hal-hal baik yang akan terjadi pada para pelanggannya, ia sendiri justru tidak memanfaatkan kemampuannya itu untuk mencari keuntungan semata. Ia tidak pernah meminta imbalan pada orang yang meminta untuk diramal, padahal ramalan-ramalannya itu sungguh terjadi.
Nilai kehidupan yang ketiga adalah kepedulian, nilai ini juga nampak dalam tokoh Darko, yang walau memiliki keterbatasan fisik dan hidupnya serba kekurangan, Darko tetap bisa membantu sesama. Darko yang tinggal di kuburan kerap membantu dengan mencabuti rumput-rumput liar yang mengganggu, atau dengan mengambil air dari sumur supaya tanah kubur lebih mudah untuk digali.
Selanjutnya adalah nilai kerendahan hati. Meski dikaruniai keahlian meramal yang membuatnya terkenal hingga seluruh penjuru kampung, tetapi ia tidak sombong dan tetap menjadi Darko si tukang pijat yang biasa-biasa saja. Ia juga tidak pernah memandang seseorang dari derajatnya. Ia memijat siapa saja yang membutuhkannya tanpa membeda-bedakan mereka.
Saat Pak Lurah memintanya untuk meramalkan nomor togel, Darko paham bahwa itu adalah sebuah kekeliruan, dan ia dengan rendah hati menolak, namun karena Pak Lurah memaksa, akhirnya ia tetap meramal. Ramalan Darko tentang nomor togel untuk Pak Lurah pun salah, itu karena ia hanya meramal dengan tujuan menolong orang yang benar-benar membutuhkan, bukan bagi orang egois yang hanya mencari keuntungan bagi dirinya sendiri.
Tokoh Darko dalam cerpen “Tukang Pijat Keliling” bisa kita jadikan teladan mengenai menghayati kehidupan yang serba sulit saat ini. Dengan meniru kegigihan, ketabahan, kepedulian, dan kerendahan hati yang dimiliki Darko, kita akan lebih menghargai hidup, kesulitan-kesulitan bisa kita hadapi dan kita menjadi pribadi yang memberikan dampak positif bagi sekitar kita.
oleh :
Rebecca Gracela, Kevin Hadrian