Islam memandang kemiskinan dengan penuh hikmah dan keadilan. Dalam ajarannya, kemiskinan bukanlah tanda kehinaan, melainkan ujian serta kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Orang-orang miskin memiliki tempat istimewa dalam Islam, baik di dunia maupun di akhirat.
Keistimewaan Orang Miskin dalam Islam
1. Dijanjikan Surga Lebih Cepat
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa orang-orang miskin akan masuk surga lebih cepat dibandingkan orang kaya. Hal ini ditegaskan dalam sabda beliau: "Orang beriman yang miskin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya yaitu lebih dulu setengah hari yang sama dengan 500 tahun." (HR. Ibnu Majah no. 4122 dan Tirmidzi no. 2353. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Keistimewaan ini diberikan karena orang miskin lebih sedikit memiliki tanggungan harta yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat.
2. Lebih Mudah Berserah Diri kepada Allah
Orang miskin sering kali lebih dekat kepada Allah karena mereka terbiasa menghadapi kehidupan dengan tawakal. Ketergantungan mereka kepada Sang Pencipta lebih besar, sehingga hati mereka sering kali dipenuhi dengan rasa syukur dan keikhlasan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 153).
Kesabaran ini menjadi kekuatan yang memperindah keimanan mereka di hadapan Allah SWT.
3. Menjadi Penyebab Kebaikan bagi Orang Lain
Hadirnya golongan yang lemah seperti orang miskin memberikan peluang bagi mereka yang mampu untuk berbuat baik, seperti bersedekah, membantu, dan peduli terhadap sesama.Â
Rasulullah SAW bersabda:
"Carilah (keridhaan)ku melalui orang-orang lemah di antara kalian. Karena sesungguhnya kalian diberi rizki dan ditolong dengan sebab orang-orang lemah di antara kalian" (Al-Musnad 5/198)
Dengan demikian, kehadiran orang miskin adalah sarana untuk menggerakkan hati manusia agar saling peduli dan berbagi.
Pelajaran dari Kemiskinan
Islam mengajarkan bahwa kemiskinan bukanlah aib, melainkan jalan untuk mencapai kesempurnaan iman. Melalui kesulitan, orang miskin diajarkan untuk bersabar, bersyukur, dan selalu mengandalkan pertolongan Allah.
Bagi kita yang diberi kemampuan dan kecukupan atau kelapangan rezeki, keberadaan mereka mengingatkan untuk  berbagi dan bersyukur atas nikmat yang dimiliki. Dalam bersedekah, bukan hanya harta kita yang menjadi berkah, tetapi juga hati kita yang semakin dekat dengan Allah SWT.
Semoga kita semua senantiasa diberi kepekaan hati untuk membantu sesama, serta menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain, baik di dunia maupun di akhirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H