Mohon tunggu...
UCARE INDONESIA
UCARE INDONESIA Mohon Tunggu... Administrasi - Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan

Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memetik Hikmah dari Surah Al-'Asr

18 Oktober 2024   11:34 Diperbarui: 18 Oktober 2024   11:45 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: freepik.com/freepik

Surah Al-Asr merupakan salah satu surah pendek dalam Al-Qur'an, terdiri dari hanya tiga ayat. Namun, di balik singkatnya, Surah ini mengandung makna yang mendalam dan memberikan pelajaran penting tentang waktu, iman, dan amal saleh. Para ulama menilai Surah Al-Asr sebagai landasan utama dalam pemahaman Islam tentang pentingnya waktu serta bagaimana seorang Muslim harus mengisi hidupnya dengan amal soleh.

Surah ini menekankan kepada kita tentang urgensi untuk mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya agar tidak sengsara di dunia maupun di akhirat.

Surah Al-Asr

Surah Al-Asr berbunyi sebagai berikut:

  1. wal-'ashr
    Demi masa,
  2. innal-insna laf khusr
    sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian,
  3. illalladzna man wa 'amilush-shliti wa tawshau bil-aqqi wa tawshau bish-shabr
    kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.

Dalam tiga ayat tersebut, Allah SWT telah bersumpah kepada seluruh manusia tentang waktu dan bagaimana manusia harus bertindak agar tidak tergolong sebagai orang-orang yang merugi.

Hikmah Surah Al-Asr

  1. Pentingnya Waktu


Ayat pertama dimulai dengan sumpah Allah SWT atas waktu (wal-'asr), yang menunjukkan betapa pentingnya peran waktu dalam kehidupan manusia. Waktu adalah nilai yang berharga dan tidak bisa diulang. Setiap detik yang berlalu tidak akan kembali lagi, dan setiap manusia diberi waktu yang terbatas di dunia ini. Oleh karena itu, pengelolaan waktu dengan bijak adalah kunci kesuksesan, baik di dunia maupun di akhirat. Mengabaikan pentingnya waktu akan menyebabkan kerugian yang besar.

Dalam konteks kehidupan modern, ajaran ini sangat relevan. Kesibukan dan rutinitas sehari-hari sering kali membuat manusia lupa akan esensi waktu. Menggunakan waktu untuk hal-hal yang tidak produktif atau berlarut-larut dalam kemalasan akan membuat seseorang kehilangan kesempatan untuk memperbaiki diri dan menjalankan kewajiban agamanya.

  1. Peringatan bahwa Manusia Berada dalam Kerugian


Pada ayat kedua, Allah SWT menyatakan bahwa manusia berada dalam keadaan rugi. Kata khusr yang digunakan dalam ayat ini memiliki arti kerugian total, yang mencakup tidak hanya kerugian di dunia tetapi juga di akhirat. Ayat ini menegaskan bahwa secara alamiah, manusia rentan terhadap kerugian karena kecenderungannya untuk tidak memanfaatkan waktu dengan baik. Manusia cenderung terjebak dalam kesibukan duniawi yang sering kali melalaikan tujuan utama penciptaannya, yaitu beribadah kepada Allah SWT.

Namun, kerugian ini bukanlah nasib yang tidak bisa dihindari. Al-Qur'an memberi jalan keluar bagi manusia agar terhindar dari kerugian, yakni bekal dengan iman dan amal saleh, seperti yang dijelaskan dalam ayat berikutnya.

  1. Empat Kunci Keselamatan dari Kerugian
    Ayat ketiga mengungkapkan empat karakteristik yang harus dimiliki seseorang agar terhindar dari kerugian:

a. Iman (Beriman kepada Allah SWT)
Iman adalah dasar segala amal. Tanpa keimanan, amal yang dilakukan seseorang tidak akan memiliki arti yang hakiki. Iman yang dimaksud di sini bukan hanya sekadar pengakuan lisan, tetapi juga kepercayaan yang tertanam dalam hati dan diwujudkan lewat tindakan. Orang yang beriman akan selalu mengingat tujuan akhir hidupnya, yaitu untuk mencapai ridha Allah SWT, dan hal ini akan mempengaruhi setiap aspek kehidupannya.

b. Beramal Saleh (Mengamalkan perbuatan baik)
Keimanan yang benar harus diiringi dengan amal saleh. Amal saleh mencakup semua perbuatan yang baik, yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat dan dengan niat untuk meraih ridha Allah SWT. Dalam kehidupan sehari-hari, amal saleh bisa berupa ibadah seperti shalat dan puasa, tetapi juga mencakup hal-hal seperti membantu sesama, menjaga lingkungan, dan berkontribusi positif terhadap masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun