Mohon tunggu...
UCARE INDONESIA
UCARE INDONESIA Mohon Tunggu... Administrasi - Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan

Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wudhu: Dalil Disyariatkannya dan Keistimewaannya

14 Desember 2022   17:15 Diperbarui: 14 Desember 2022   17:33 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasulullah SAW bersabda, artinya:

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw bersabda: "Maukah saya tunjukkan padamu hal-hal dengan mana Allah menghapuskan dosa-dosamu serta mengangkat derajatmu?" "Mau va Rasulullah", ujar mereka. "Menyempurnakan wudhu, menghadapi segala kesusahan. dan sering melangkah mengunjungi mesjid, serta menunggu shalat demi shalat, Nah itulah dia perjuangan. sekali lagi perjuangan!" (HR Malik Muslim. Turmudzi dan Nasa'i)"

 

Hadist keempat, 

Rasulullah SAW bersabda, artinya:

Daripadanya pula bahwa Rasulullah saw. bersabda ketika mendatangi pekuburan: "Assalamu 'alaikum tempat perkampungan kaum Muslimin! Dan insya Allah, tidak lama lagi kami akan menyusul kamu. Oh, alangkah inginnya hatiku hendak melihat saudara-saudaraku!" Para sahabat berkata: "Tidakkah kami ini saudara-saudara Anda, ya Rasulullah?" Tuan-Tuan adalah sahabat-sahabat dan saudara-saudaraku ialah yang belum lagi muncul." "Betapa caranya Anda bisa mengetahui keadaan umat Anda yang belum muncul, ya Rasulullah?" tanya mereka pula.

"Bagaimana pendapat Tuan-Tuan seumpamanya seorang laki-laki mempunyai seekor kuda putih belang kaki berada di tengah-tengah kuda hitam pekat, tidakkah ia dapat mengenal kudanya itu?" "Dapat ya Rasulullah!" "Nah demikianlah hal-nya mereka itu, mereka datang dalam keadaan cemerlang dan bertanda disebabkan wudhu, sedang saya menjadi perintis mereka menuju telaga. Wahai, tidakkah orang-orang telagaku layak dilindungi sebagai unta yang hilang patut dicari dan dipanggil: mari ke sini!"

Mungkin ada yang berkata: "Orang-orang itu ada yang menyeleweng sepeninggalmu, maka saya katakan: Celaka, celaka!" (HR Muslim)

Daftar Pustaka: Sabbiq, Sayyid. (1973). Fikih Sunnah 1.  Bandung: PT Alma'arif

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun