Mohon tunggu...
UCARE INDONESIA
UCARE INDONESIA Mohon Tunggu... Administrasi - Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan

Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hakikat Surga dan Kenikmatannya (Bagian I)

13 Desember 2022   17:26 Diperbarui: 13 Desember 2022   17:41 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya: "Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka; mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan." (QS. Al-Hijr [15]: 47)

Allah tak pernah mengingkari janji-Nya. Pada hari kiamat kelak, semua manusia dari Nabi Adam sampai manusia terakhir akan lelah dari kubur. Mereka bangkit dalam keadaan telanjang, kecuali para nabi dan rasul. Kemudian mereka akan diberi pakaian yang terbuat dari sutra yang tidak kotor dan lusuh. Mari kita perhatikan firman Allah berikut:

Artinya: "Mereka berpakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal dan memakai gelang yang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih (dan suci)." (QS. Al-Insaan [76]: 21)

Bahkan, para penghuni surga juga akan dibangkitkan dengan wajah dan bentuk fisik seperti Nabi Adam as. Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda:

"Para penghuni surga akan dibangkitkan dengan wajah seperti wajah Nabi Adam 'alaihissalam, dalam usia antara tiga puluh tahunan, berambut pendek, belum berjenggot, dan matanya bercelak. Mereka pergi menuju salah satu pohon di surga kemudian mengambil pakaian dari pohon tersebut. Pakaian mereka tidak lusuh dan masa mudanya tidak akan pernah habis." (HR. Bukhari)

Dari hadits di atas, kita memperoleh keterangan bahwa para penghuni surga tidak akan bertambah tua. Mereka berusia sebaya. Para penghuni surga selalu terjaga kebersihannya, tidak kencing, tidak beringus, tidak pernah berduka cita, dan tidak pernah merasakan kepayahan. Mereka dimanjakan dengan berbagai macam kenikmatan yang tak ada habis-habisnya. Para penghuni surga juga diberi buah-buahan segar sesuai dengan yang mereka inginkan.

Referensi: Musyafa, Haidar. (2018). Hidup Sesudah Mati. Yogyakarta: Checklist

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun