Mohon tunggu...
UCARE INDONESIA
UCARE INDONESIA Mohon Tunggu... Administrasi - Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Rahasia Alam Barzakh

25 November 2022   16:45 Diperbarui: 25 November 2022   16:46 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: freepik.com/mdjaff

Apakah semua yang sudah mati akan langsung menjalani kehidupan di alam akhirat?

Setelah kematian, sebelum kita hidup di alam akhirat, kita terlebih dahulu akan menjalani kehidupan di alam barzakh atau alam kubur. Alam barzakh adalah alam kehidupan tempat kita menunggu datangnya hari kiamat dan hari kebangkitan.

Kata "barzakh" berasal dari bahasa Arab yang artinya segala sesuatu yang memisahkan dua hal atau dua tempat dengan adanya pembatas atau dinding. Pengertian ini telah disebut Allah SWT melalui salah satu firman-Nya:

Artinya: "Dia membiarkan dua lautan mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu, di antara keduanya ada batas (barzakh) yang tidak dilampaui oleh masing-masing." (QS. Ar- Rahmaan [55]: 19-20)

Dari ayat di atas, jelaslah bahwa kehidupan kita tidak berakhir dengan adanya kematian. Kehidupan kita masih akan terus berlanjut, yaitu menuju alam barzakh untuk menunggu datangnya hari terakhir. Walaupun disebut sebagai peralihan alam, yaitu alam untuk menunggu datangnya hari kebangkitan, tapi kehidupan di alam barzakh bukanlah kehidupan yang singkat.

Kehidupan di alam barzakh merupakan kehidupan yang panjang dan penuh dengan banyak kesulitan dan rintangan. Di alam ini, kita akan diserbu dengan berbagai macam pertanyaan oleh Malaikat Munkar dan Nakir terkait kehidupan kita di dunia.

Jika kita bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka kita akan mendapatkan kenikmatan kubur, bisa merasakan segarnya udara surga, dan bisa menikmati sejuknya alam barzakh Sebaliknya, jika kita tidak bisa menjawab pertanyaan yang di- ajukan oleh Malaikat Munkar dan Nakir, maka kita akan celaka; menanti datangnya hari kebangkitan dengan perasaan takut dan gelisah, serta terus-menerus disiksa oleh Malaikat Munkar dan Nakir.

Namun, kehidupan alam barzakh bukanlah perpanjangan kehidupan alam dunia. Tempat dan bentuk alam barzakh sama sekali berbeda dengan alam di dunia. Seseorang yang sudah berada di alam barzakh, tidak akan bisa kembali ke alam dunia.

Bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah ketika hidup di dunia, mereka akan mendapatkan kemudahan dan kenikmatan di alam barzakh. Sebaliknya, orang-orang yang mengingkari Allah ketika hidup di dunia akan mendapatkan banyak sekali kesulitan dan siksaan demi siksaan yang diberikan silih berganti tanpa adanya kesudahan.

Rasulullah saw pernah pernah:

"Sesungguhnya (ketika) mayit masuk ke dalam kuburnya, maka seorang yang saleh akan didudukkan dalam kuburnya tanpa rasa takut dan khawatir. Lalu akan dikatakan kepadanya, 'Bagaimana keadaan akhir hayatmu?"

Maka ia akan menjawab, Aku dalam keadaan Islam (berserah diri).

Kemudian ditanyakan lagi, 'Siapakah lelaki ini?'

la akan menjawab, 'Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia telah datang kepada kami dengan membawa terangan-keterangan dari sisi Allah, lalu kami membenarkannya.'

Ditanyakan lagi kepadanya, 'Apakah kamu melihat Allah?' la menjawab, Tidak layak bagi seseorang untuk melihat Allah.

Maka disingkapkanlah baginya celah yang membatasi neraka, ia melihat gejolak apinya yang saling menghantam satu sama lainnya, dan dikatakan kepadanya, 'Lihatlah apa yang telah Allah perbuat untuk menyelamatkanmu.'

Kemudian disingkapkan baginya celah yang menghalangi surga dan ia melihat hiasan dan seluruh keindahan yang terdapat di dalamnya. Maka berkata kepadanya, 'Inilah tempatmu, dan katakan padanya, 'atas keyakinan yang kamu jalankan, dan karena itu kamu dimatikan serta dengannya pula kamu dibangkitkan, insya Allah.'

Dan seorang yang jahat akan didudukkan di dalam kuburnya dengan penuh rasa takut dan kekhawatiran. Lalu ditanyakan kepadanya, 'Bagaimana keadaan akhir hayatmu?'

la menjawab, 'Aku tidak tahu.'

Ditanyakan kepadanya, 'Siapakah laki-laki ini?"

la menjawab, 'Aku mendengar orang-orang membicarakan sesuatu dan aku pun mengikutinya.

Lalu dibuka celah yang membatasi surga, dan ia melihat keindahan yang terdapat di dalamnya, maka dikatakannya, lihatlah kepada orang-orang yang Allah jauhkan dirimu darinya. Kemudian dibukalah celah yang membatasi neraka dan ia melihat apinya saling menghantam satu sama lain, maka dikatakan ini, Inilah tempatmu, atas keraguan yang ada pada dirimu. Karenanya pula kamu mati dan dengannya pula kamu dibangkit kan, insya Allah Ta'ala." (HR. Ibnu Majah)

Di alam kubur itulah, kita akan menjalani kehidupan sampai hari kiamat tiba. Di alam kubur pula, kita akan diperlihatkan kebenaran janji-janji Allah.

Bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah, maka dia sudah bisa merasakan, setidaknya mencicipi nikmatnya surga, wanginya udara surga, dan berbagai macam kenikmatan kubur lainnya. Berbeda dengan orang-orang yang ketika hidup di dunia selalu berbuat kerusakan dan aniaya, suka melakukan maksiat dan cenderung mengingkari perintah-perintah Allah serta menerjang larangan-larangan-Nya. Bagi mereka, disediakan bermacam-macam siksa sampai tiba hari kiamat. Allah berfirman:

Artinya: "(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat melakukan kebajikan yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak! Sungguh itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh-barzakh sampai pada hari mereka berjemur." (QS. Al-Mu minuun [23]: 99-100)

Dalam sebuah riwayat sahih, disebutkan bahwa Hanik, pembantu setia 'Utsman bin Affan Al-Ummawy, berkata, "Sesungguhnya jika 'Utsman bin Affan berdiri di atas kubur, maka dia akan menangis hingga air matanya membasahi janggutnya."

Maka dikatakan kepadanya, "Wahai 'Utsman, sungguh, ketika Tuan mengingat surga dan neraka, Tuan tidak pernah menangis. Namun, mengapa Tuan menangis setiap melihat masalah yang ada kaitannya dengan alam kubur?"

Lalu 'Utsman bin Affan menjawab, "Sesungguhnya aku pernah mendengar bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:

'Sesungguhnya alam kubur merupakan tempat persinggahan di akhirat. Jika selamat darinya, maka persinggahan yang selanjutnya pasti akan lebih mudah. Namun, jika tidak selamat dengan kubur, maka pastilah persinggahan yang akan dilalui kemudian akan terasa sangat menyulitkannya."

Rasulullah saw juga pernah merindukan: 'Sesungguhnya tidak ada sesuatu yang lebih mengerikan dari pada alam kubur." (HR. Al-Hakim)

Daftar Pustaka: Musyafa, Haidar. (2018). Hidup Sesudah Mati. Yogyakarta: Checklist

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun