5 Perkara yang Khusus Diberikan kepada Rasulullah SAW

Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad

Kecintaan kepada Rasulullah SAW yang selalu diusahakan oleh kaum muslim untuk dapat memperolehnya, berlomba-lomba untuk meraihnya, dan berusaha dengan sangat keras untuk dapat mewujudkannya. Allah SWT telah mengutusnya sebagai rahmat bagi semesta alam, dan menjadikannya sebagai orang yang lembut dan pengasih terhadap orang-orang mukmin.

Dengan demikian, kapan saja seorang mukmin mengingat Rasulullah, maka dia wajib bersikap pasrah, khusyuk, tenang, tentram dalam hidupnya, dan mengeluarkan apa yang menjadi miliknya untuk dapat memuliakannya.

sumber: freepik.com/mamewmy

5 Perkara yang Diberikan Khusus Hanya kepada Rasulullah SAW 

Rasulullah SAW bersabda, "Aku diberikan lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelumku. Tetapi, aku tidak mengatakannya sebagai bentuk kesombonganku: (1) Aku diutus kepada seluruh manusia, baik yang berkulit putih maupun yang berkulit hitam; (2) Aku ditolong dengan rasa takut yang ditanamkan kepada musuhku sejak sebulan sebelum berperang; (3) Dihalalkan bagiku harta rampasan perang, dan tidak dihalalkan kepada seorang nabi pun sebelumku; (4) Dijadikan bagiku tanah ini sebagai masjid dan tempat bersuci; (5) Aku diberikan hak untuk memberikan syafaat, maka aku pun menangguhkannya untuk umatku pada hari kiamat nanti. Syafaat itu hanya akan aku berikan kepada siapa saja yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun."

Sa'id ibn Abi Hilal meriwayatkan bahwa Abdulllah ibn 'Amr ra. berkata kepada Ka'ab, "Beritahukanlah kepadaku tentang sifat Muhammad dan umatnya." 

Dia menjawab, "Aku mendapati mereka dalam Al-Quran bahwa sesungguhnya Ahmad dan umatnya adalah para pemuji yang selalu memuji Allah 'Azza wa Jalla atas setiap kebaikan dan kejelekan. Mereka bertakbir kepada Allah di tempat yang paling tinggi. 

Mereka bertasbih kepada Allah di setiap tempat. Seruan mereka berada di langit yang tinggi. Mereka memiliki suara yang indah dalam shalat mereka, seperti suara lebah di suatu lembah. Mereka berbaris dalam shalat, seperti barisan para malaikat. Mereka berbaris dalam peperangan, seperti barisan mereka dalam shalat."

Referensi: 'Iwadh, Ahmad 'Abduh, 2008, Mutiara Hadis Qudsi Jalan Menuju Kemuliaan dan Kesucian Hati, Bandung: PT Mizan Pustaka