Pada lap 22 Fernando Alonso 'terbang' setelah Lance Stroll secara 'nakal' berusaha menutupnya yang berakibatkan Big Crash di lurusan panjang Circuit Of The Americas. Akibatnya Fernando Alonso terbang, mendarat keras di samping kanan trek, lalu menghantam pembatas.Â
Normalnya, pembalap akan langsung menghentikan mobilnya setelah mengalami kejadian tersebut. Namun beruntung bagi Alonso, mobilnya tidak mogok dan dapat kembali ke pit untuk dilakukan pengecekan. Setelah itu, Alonso menunjukan balapan terbaiknya pasca kembali ke F1 pada 2021.
1. Mobil Rusak, No Problem
Alonso kembali memulai balapan pasca big crash dari P16. Dengan mobil yang jauh dari kata prima, ia perlahan menemukan ritme balapnya. Satu per satu pembalap di depannya ia salip. Bahkan Esteban Ocon, dengan mobil yang lebih 'sehat' tak mampu menyaingi kecepatan Alonso.
Dilihat dari catatan waktu Alonso yang sangat konsisten dari lap per lap dan relatif lebih cepat (indikator hijau) dibanding Esteban Ocon selepas restart. Ia berhasil menemukan gaya balap yang sesuai dengan kondisi mobil yang tak ideal.Â
Seharusnya dengan catatan waktu yang cepat dengan mobil yang tidak sehat, tyre wear menjadi masalah utama di akhir balapan. Akan tetapi, The Master of #ELPLAN Have Another Plan.
Pasca Lap 40, Fernando Alonso tidak pernah keluar dari kisaran waktu 1menit 42detik. Hal ini menunjukan betapa hebatnya racecraft dari Juara Dunia 2005 & 2006. Ditambah faktor clean air (dimana tidak ada pembalap yang menggangu) membuat ia dengan nyaman membalap sesuai keinginannya tanpa khawatir akan diganggu. Hanya satu kali ia tidak mencatatkan waktu 1:42.xxx yaitu ketika ia disalip Lando Norris pada 2 lap jelang balapan berakhir.
2. Kok Berani Lanjut?
Normalnya, ketika pembalap sudah terbang dengan mobilnya lalu menabrak pembatas sirkuit mereka memilih untuk menghentikan mobilnya agar tidak terjadi kerusakan lebih serius dan guncangan mental yang hebat dampak dari crash tersebut.Â
Berbeda dengan pembalap #14 , ia memilih lanjut untuk balapan dan secara de facto selesai di P7. Memang dapat dikatakan ia beruntung karena mobilnya masih bisa jalan tetapi ia masih bisa kompetitif seolahhal tersebut tak terjadi. Mengapa demikian, karena dia berpengalaman menghadapi hal yang lebih mengerikan seperti.
GP Brazil 2003Â dimana Alonso terkena debris dan ban yang terlepas dari mobil Mark Webber yang terlebih dahulu crash di tempat yang sama
Near-miss GP Belgia 2012 dimana Romain Grosjean menabrak Lewis Hamilton dan terbang diatas Fernando Alonso.
GP Australia 2016 dimana dia dan Mclaren MP4-31 terbang dan 'melakukan' 46G double-barrel-roll setelah menyerempet Esteban Gutiérrez.
Jadi kecelakaan tersebut dapat dibilang tidak sebanding
Selain itu, dengan keadaan mobil yang jauh dari kata ideal mengapa ia masih bisa kompetitif? Jawabannya karena ia pernah mengendarai mobil yang jauh lebih buruk dibandingkan mobil Alpine dengan kondisi rusak seperti.
Ferrari F2012 yang disebut sebagai mobil terburuk yang pernah menjadi penantang juara dunia.
Ferrari F14T dimana di setiap tikungan seolah ingin melintir dengan sendirinya. Ia masih bisa beberapa kali podium serta Top 5 finishes dengan mobil ini.
Jangan lupakan ia debut dengan mobil terburuk di musim 2001, Minardi PS01
(Mungkin) mengendarai mobil Alpine yang relatif kompetitif walaupun kondisi mobil tidak prima jauh lebih baik dibanding mengendarai 3 mobil diatas.
GP Amerika Serikat 2022 dapat dikatakan sebagai salah satu penampilan terbaik Alonso sepanjang karir balapannya yang luar biasa. Di umur 41 tahun, ia seolah memberikan 'MASTERCLASS' kepada para juniornya tentang ketangguhan mental & selalu memberikan yang terbaik walaupun kondisi tak memungkinkan.Â
Andai saja Alonso masih berumur 20an, banyak fans dan juga media yang memberikan pujian setinggi langit serta memaksa Big Three (Ferrari, Mercedes, dan Red Bull) untuk merekrutnya. Walaupun begitu performa luar biasa pembalap asal Oviedo (untuk sementara) dicoreng oleh FIA dengan memberikan hukuman +30detik .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI