Mohon tunggu...
Lazuardi Firdaus
Lazuardi Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Motorsport

Motorsport Maniac

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Red Bull Sudah Mengalahkan Ferrari dari Hari Jumat

4 Oktober 2022   16:16 Diperbarui: 5 Oktober 2022   09:36 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Verstappen melakukan race program di akhir FP1 (dokpri)

Sergio Perez berhasil memenangi balapan GP Singapura 2022. Pembalap asal Meksiko menyalip Charles Leclerc tepat saat lomba baru saja dimulai. Sejak saat itu, Perez tetap berada di depan Leclerc dari akhir Lap 1 sampai akhir dari jalannya lomba. Walaupun Ferrari terlihat cepat di kualifikasi, persiapan Red Bull di hari Jumat (Free Practice) yang membuat mereka bisa menahan Ferrari di Singapura

Ferrari Hanya Terpaku Dengan Kualifikasi

Carlos Sainz - Ferrari (planetf1.com)
Carlos Sainz - Ferrari (planetf1.com)


Pendekatan Ferrari untuk GP Singapura 2022 kali ini ialah dengan mencoba menitikberatkan pada kualifikasi agar mendapat posisi start terdepan. Pendekatan yang dilakukan Ferrari masuk akal karena mereka mencoba untuk kabur atau setidaknya menahan Red Bull selama balapan. Ditambah sirkuit Marina Bay terkenal sulit melakukan aksi salip-menyalip dan juga selalu menghadirkan chaos. Jadi Ferrari lebih fokus membuat setup dan program untuk menghasilkan hasil kualifikasi yang prima (hasilnya pole).

Pada sesi Free Practice, mereka hanya mengandalkan Carlos Sainz untuk mengambil data 'race pace'dan Leclerc hanya fokus di kualifikasi.

Komparasi Lap Time Leclerc & Sainz Jr. pada FP2 (dokpri)
Komparasi Lap Time Leclerc & Sainz Jr. pada FP2 (dokpri)

Jika dilihat dari gambar diatas, Leclerc hanya fokus untuk mendapatkan data kualifikasi yang prima sedangkan Sainz selain mengambil data kualifikasi (mencetak waktu tercepat), ia juga melakukan program untuk hari minggu (race pace). Di garasi sebelah, Leclerc tidak melakukan apapun untuk mendapatkan data untuk hari Minggu. Tetapi data yang diambil oleh Carlos Sainz Jr. untuk race seolah sia-sia karena dia 'melempem' di hari Minggu dan alasan kedua akan dijelaskan di poin berikutnya.

Red Bull Punya Data Race-Pace Untuk Segala Kondisi

Max Verstappen at FP3 (XPB Images)
Max Verstappen at FP3 (XPB Images)

Berbeda dengan Ferrari yang mengambil data race-pace di FP2 saja, Red Bull sudah mengambil data untuk hari Minggu mulai dari Free Practice 1 via Max Verstappen dan Sergio Perez di Free Practice 2. 

Perez melakukan race program pada FP2 sedangkan Leclerc tidak (dokpri)
Perez melakukan race program pada FP2 sedangkan Leclerc tidak (dokpri)

Walaupun hanya melakukan 2 Lap saja untuk mencari data race program, setidaknya Perez tahu bagaimana ban bereaksi dengan driving style dan keadaan sirkuit saat itu. Ditambah Red Bull setidaknya punya data (walau minimal) untuk membuat simulasi yang akan diterapkan dalam balapan di hari Minggu. Tetapi, data krusial yang menjadi pembeda antara Ferrari dan Red Bull diambil oleh Max Verstappen di FP1

Verstappen melakukan race program di akhir FP1 (dokpri)
Verstappen melakukan race program di akhir FP1 (dokpri)

Di akhir dari FP1, Max Verstappen menjalankan program simulasi balapan (bensin full-tank dan Ban Medium) dimana semua tim tidak melakukan. Keadaan sirkuit yang masih berdebu dan grip level yang rendah membuat banyak tim tidak melakukan simulasi balapan karena data yang diambil ditakutkan tidak terlalu akurat. Data ini yang menjadi faktor kunci dalam kemenangan Red Bull di GP Singapura dimana keadaan sirkuit yang mengering akibat hujan relatif sama dengan keadaan FP1 dan Red Bull punya data untuk balapan dengan keadaan tersebut. Sedangkan Ferrari yang hanya mempunyai data dari Carlos Sainz Jr. dari FP2 relatif buta dengan keadaan dan data yang diambil relatif tidak berguna.

Persiapan Yang Matang Mengalahkan Mobil Tercepat

Sergio Perez holds Charles Leclerc (motorsportimages)
Sergio Perez holds Charles Leclerc (motorsportimages)

Andai balapan ini full-dry (kering kerontang tanpa ada hujan), bisa jadi Ferrari akan kabur atau setidaknya dapat menyalip Red Bull kembali dan memenangi balapan di Marina Bay. Tetapi, mother nature mempunyai rencana lain. Balapan basah dan akhirnya mengering menjadi tema dari balapan GP Singapura musim ini. Kekuatan Ferrari dengan mobil yang sangat cepat serta Red Bull yang 'sudah tahu medan perang' terbukti pada saat mereka memakai ban slick.

Ferrari Lebih Cepat dibanding Red Bull ketika baru mengganti dengan Ban Slick (dokpri)
Ferrari Lebih Cepat dibanding Red Bull ketika baru mengganti dengan Ban Slick (dokpri)

Ferrari menunjukan mereka adalah mobil tercepat di Marina Bay dan mereka membuktikannya. Lepas pitstop untuk ban slick, Leclerc berhasil menempel Perez dan terlihat tinggal tunggu waktu saja untuk Ferrari merebut kembali P1. Tetapi kondisi sirkuit yang masih becek di beberapa bagian membuat aksi menyalip sangatlah beresiko tinggi (tanyakan saja kepada Verstappen dan Russell). Faktor sirkuit yang hanya kering di racing line saja dan Red Bull mempunyai 'data penting' membuat Perez mampu keluar dari tekanan Leclerc dan 'ngacir' di akhir balapan.

Perez berhasil kabur dari Leclerc 10 Lap setelah pitstop (dokpri)
Perez berhasil kabur dari Leclerc 10 Lap setelah pitstop (dokpri)

Dikarenakan mempunyai data serta kondisi sirkuit yang menyulitkan pembalap untuk menyalip, Sergio Perez dan Red Bull berhasil bertahan dari serangan Ferrari di 10 Lap awal pasca pitstop. Red Bull sangatlah terencana untuk kondisi ini (karena data FP1 dari Max Verstappen) membuat mereka tidak harus mem-push ban dari awal untuk kabur. Mereka menyuruh Perez untuk tetap konsisten dan tidak terburu-buru untuk membangun temperatur ban untuk menuju temperatur optimal. Terbukti, walaupun mereka terlihat konservatif di 10 Lap awal, mereka berhasil kabur dari Ferrari dan Leclerc dan membuat jarak hingga diatas 7 detik.

We're not dreaming, right? (@redbullracing)
We're not dreaming, right? (@redbullracing)

Seperti di balapan sebelumnya, Ferrari kembali dikalahkan dan diperdaya oleh Red Bull dalam balapan GP Singapura. Kali ini bukan faktor strategi Ferrari yang konyol menjadi penyebab mereka kalah di Singapura melainkan Red Bull lebih siap dan lebih cerdas dibandingkan Ferrari pada balapan GP Singapura 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun