Mohon tunggu...
Lazuardi Firdaus
Lazuardi Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Motorsport

Motorsport Maniac

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Double Stack: GP Belgia 2022

29 Agustus 2022   11:30 Diperbarui: 29 Agustus 2022   11:33 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leclerc's late pitstop (XPB Images)

Double Stack dalam Formula One adalah istilah dimana sebuah tim memanggil kedua pembalap mereka yang relatif berdekatan untuk melakukan pitstop di lap yang sama. Strategi Double Stack sangatlah riskan karena membutuhkan konsentrasi dan koordinasi tinggi untuk mengganti ban kedua pembalap dalam waktu yang sangat berdekatan dan harus sama cepatnya supaya mereka (pembalap) tidak banyak kehilangan waktu. 

Double Stack bisa sangatlah efektif dan jitu jika dilakukan dengan benar (Mercedes di Shangai 2019)

Tetapi jika salah sedikit, hasilnya sangatlah merugikan (Mercedes di GP Sakhir 2020)
Tetapi jika salah sedikit, hasilnya sangatlah merugikan (Mercedes di GP Sakhir 2020)
Artikel DOUBLE STACK  berisi tinjauan dari beberapa prediksi dan statement dari artikel saya beberapa minggu kebelakang ini. Anda bisa mengklik sub judul atau poin dari artikel ini untuk melihat apa yang saya prediksikan. Mari kita bahas dimana saya salah atau benar dalam memprediksi.

1. Williams Mendapatkan Poin di Belgia (Klik untuk melihat artikel asal)

Saturday at Belgian Grand Prix (XPB Images)
Saturday at Belgian Grand Prix (XPB Images)


Seperti yang saya prediksikan sebelumnya, finish top 10 untuk Williams adalah safebet dimana mobil Williams terbukti sangat cepat dalam hal 'injek gas penuh'. Alexander Albon dan Williams FW44 sangat sulit disalip oleh kompetitor lainnya ketika di-track. Tercatat hanya Vettel, Verstappen dan Ocon yang mampu menyalip Albon on track. Bahkan Pierre Gasly menyalip Albon dengan strategi pitstop. Sisanya, mereka sangat kesulitan menyalip Albon, terutama di sektor 1 dimana Williams bisa ngacir jauh.

2. MAX VERSTAPPEN IS TWO-TIME FORMULA 1 WORLD CHAMPION

The Perfect Sunday (@redbullracing)
The Perfect Sunday (@redbullracing)


Pasca GP Perancis, saya mengutarakan di artikel saya, "Beri Pialanya Ke Max Verstappen Sekarang Saja" (klik untuk melihat) dan terbukti bahwa Max tidak terhentikan dalam 2 balapan terakhir terlepas dia memulai balapan di P10 (Hungaria) serta P14 (Belgia). Konsistensi dari anak Jos Verstappen, mobil RB 18 yang tangguh di segala keadaan (sangat cepat di lurusan, lincah di tikungan, serta stabil di tikungan cepat), serta minim kesalahan fatal yang dilakukan Red Bull dan Verstappen membuat mereka hanya tinggal menunggu waktu saja untuk menjadi juara dunia

3. Saya Terlalu Meremehkan Ferrari

Leclerc's late pitstop (XPB Images)
Leclerc's late pitstop (XPB Images)

Di artikel Extra Stop, saya berujar Ferrari setidaknya tidak akan mengacau dengan strategi. Tenyata, saya meremehkan kemampuan Ferrari untuk mengacaukan balapan mereka sendiri. Charles Leclerc yang masuk kembali ke pit untuk mengincar poin fastest lap dengan memasang ban soft ternyata disalip Fernando Alonso untuk P5. Walaupun ia dapat menyalip kembali pembalap tim Aston Martin musim depan, Leclerc tidak mampu mencatatkan waktu tercepat. Bukannya mendapat tambahan poin, Charles Leclerc malah kembali turun posisi ke P6 akibat melanggar batas kecepatan maksimal (speeding) di pitlane. Lagi dan lagi, Ferrari Selalu Menemukan Cara Untuk Kalah adalah topik utama musim ini.

4. Ricciardo Melempem, Makanya Ditendang

Daniel Ricciardo (F1.com)
Daniel Ricciardo (F1.com)


Saya menulis bahwa Ricciardo harus tampil luar biasa di Perancis dan Belgia jika ia setidaknya membuat McLaren berpikir untuk menendangnya. Tampil biasa saja di Perancis (P9) dan jeblok di Hungaria (P15) seolah menjadi kartu mati untuk Ricciardo dan karirnya di McLaren. 

Terlepas dari kontroversi sang pengganti, Oscar Piastri dengan McLaren dan Alpine tentang permasalahan kontrak, Ricciardo pada akhirnya ditendang juga dari McLaren F1. Kali ini kemanakah sang Honey Badger berlabuh musim depan, apakah ia menuju ke Haas F1 Team atau 'dimutasi' McLaren ke kantor cabang Amerika Serikat (Indycar)? Hanya waktu yang bisa menjawabnya

5. Haas Memble di Belgia

Mick Schumacher (@haasf1team)
Mick Schumacher (@haasf1team)


Saya berpikir jika Haas mampu tampil sangat baik di Kanada (sebelum Mick retired dan Magnussen bermasalah) dan Austria, ekspetasi tinggi di Belgia dengan finish best of the rest akan terpenuhi. Ternyata, Haas sangat kesulitan di Belgia.Setelah bersusah payah lolos di Q2 pada kualifikasi, Sirkuit Spa mengekspos kelemahan terbesar mereka yaitu racepace yang inkonsisten. Haas yang diawal musim diprediksi bisa mencuri P5 pada klasmen konstruktor kelihatannya akan terus tercecer sampai akhir musim jika mereka tidak berbenah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun