Pierre Gasly sepertinya hampir pasti akan ke Alpine. Pihak Alpine dan Red Bull sepertinya sudah menemukan kata sepakat terkait 'mahar' untuk memutus kontrak Gasly. Kini tinggal menunggu pihak Red Bull untuk mencari pengganti pembalap bernomor #10 agar proses transfer Pierre ke Alpine dapat sepenuhnya selesai.
Untuk Juara Dunia GP2 2016, kepindahan ke Alpine menjadi kesempatan kedua untuk menunjukan kemampuannya di tim besar. Akan, tetapi kepindahan Pierre Gasly ke tim bermesin Renault akan dihampiri masalah yang sangat nyata
1. Esteban Ocon
Sudah menjadi rahasia umum bahwasannya Ocon & Gasly tidak akur sejak dari go-kart. Permasalahan ini harus secepatnya diselesaikan, terutama oleh Laurent Rossi. Ditambah, Esteban Ocon punya 'catatan' yang buruk jika terkait dengan hubungan dengan rekan setimnya, khususnya ketika ia berduet dengan Sergio Perez di mobil pink Force India
Perselisihan mereka akan menjadi kontra-produktif jika tidak diselesaikan dengan baik. Lupakan jika mereka punya mobil bagus untuk menjadi juara dunia, jika permasalahan diantara mereka tidak bisa diredam, mereka bisa menjadi biang kegagalan Alpine untuk mencapai mimpi besar mereka. Kasus McLaren 2007 (Alonso x Hamilton) bisa menjadi pelajaran untuk mereka bahwa mobil yang bagus tidaklah cukup untuk menjadi juara dunia
Bisakah Laurent Rossi berbuat adil ke keduanya?
2. Melempem di Tim Besar
Tahun 2019, Pierre Gasly dipromosikan ke tim utama Red Bull setelah performa yang ciamik di tahun 2018. Ketika musim berjalan, Gasly bahkan tidak mampu bersaing dengan Max. Dia relatif lebih lambat 1 detik dan sempat di-lapped oleh Max. Puncaknnya ketika ia crash di GP Jerman 2019, Helmut Marko pun habis kesabaran. Pasca jeda tengah musim, ia dipindahkan kembali ke 'kantor cabang' (red. Alpha Tauri).