Ferrari memilih opsi ke-2 yang sudah sangat jelas tidak mungkin berhasil. Walaupun secara teori, Ban Hard mampu bertahan selama 30 Lap, tetapi suhu permukaan sirkuit yang relatif rendah (dibawah 30 derajat celcius) serta cuaca mendung dan gerimis membuat Ban Hard menjadi Opsi Terburuk.Â
Para pengguna Ban Hard sangatlah kesulitan untuk mencatatkan waktu yang kompetitif. Pertama, Kevin Magnussen yang terpaksa pit akibat front wing yang rusak di awal balapan, tidak mampu kembali bersaing di Top 10 dengan ban Hard. Alih-alih mendekat, Kevin Magnussen semakin tertinggal jauh untuk perebutan posisi ke-10.
Jika kasus pertama tidak terlalu jelas untuk Ferrari, kasus kedua adalah contoh paling jelas, Duo Alpine pit untuk mengganti ban dengan kompon Hard di Lap 21 dan Lap 23 untuk mengejar Lando Norris.Â
Hasilnya, mereka selalu lebih lambat dibanding Lando Norris. Bukan beda 0.1 atau 0.2 detik per lap, tetapi diatas 0.5 detik per lap
Walaupun sangat jelas memakai Ban Hard tidak akan berhasil, Ferrari tetap saja menggunakan Ban Hard yang tidak hanya mengakibatkan Charles Leclerc gagal menang, tetapi terlempar dari Top 5.
3. Apa Yang Seharusnya Dilakukan Ferrari
Jika mereka yakin dengan mobilnya yang dibilang paling cepat di Hungaria, harusnya mereka :
- Pit untuk Ban Soft diawal
- Menyalip George Russell, membuat jarak untuk pitstop terakhir.
- Pitstop terakhir untuk Ban Medium.
Satu sisi, mereka setidaknya memenuhi aturan memakai dua kompon ban dalam balapan serta di sisi lain, mereka punya fleksibilitas untuk bereaksi apa yang dilakukan tim lain. Tetapi memang Ferrari dan unforced error adalah pasangan sehidup semati dalam 12 tahun terakhir.Â
Jadi, ketika Ferrari pit pertama untuk memakai Ban Medium kembali, Ferrari dipastikan tidak bisa finish 1-2. Ketika Max Verstappen melakukan pitstop kedua lebih awal dari perkiraan, Ferrari dipastikan tidak akan menang.Â