Mohon tunggu...
Lazuardi Ansori
Lazuardi Ansori Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lahir dan besar di Lamongan, kemudian belajar hidup di Sulawesi dan Papua...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Ngaji dari Bocah 3,5 Tahun

10 Desember 2015   10:38 Diperbarui: 10 Desember 2015   10:38 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, seberapa banyak dari kita -termasuk juga saya- yang mengalami hal sama seperti anaku itu. Bukan soal membaca huruf, tetapi dalam menjalani berbagai hal di dunia ini. Kita sering langsung bertemu dengan dinamika-dinamika, yang karena tidak pernah mengerti asal muasalnya lantas menganggap bahwa apa yang kita temui itulah kesejatian.

Anaku telah mengajariku tetang hal ini, bahwa saya mengetahui segala sesuatu namun kadang abai pada akar dan muasal sesuatu itu. Dan kejumawaan atas pengetahuan yang kita kuasai hanya membuat kita gusar dan alergi tatkala ada hal baru yang ditemui. Akhirnya gampang menyalahkan, pada suatu konteks tertentu malah mudah mengafirkan.

Kita mungkin nyaman dengan 'ma', tetapi jika tidak pernah mengenal 'mim', maka potensi tersinggung akan besar saat ada orang lain bertemu dengan fenomena berbeda dari kita lantas menyuarakan 'mi' atau 'mu'.

Bekali diri untuk selalu berusaha belajar dan mengejar kesejatian, tidak jumawa atas yang telah kita ketahui, atau minimal memahami bahwa setiap orang punya banyak kemungkinan dalam merespon dan meyakini sesuatu, mereka bisa sangat berbeda karena setiap orang mengalami perjumpaan-perjumpaan yang tidak sama, sangat dinamis. []

Kumamoto, 10 Desember 2015

Tulisan ini juga saya publish di blog pribadi begejil.com

Sumber Gambar : http://2.bp.blogspot.com/-9Sc_7HVFSK4/T3HYkDo2qlI/AAAAAAAAAbk/V4WuciI8Ef0/s1600/indahnya%2Bmengaji2.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun