Mohon tunggu...
Lazuardi Ansori
Lazuardi Ansori Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lahir dan besar di Lamongan, kemudian belajar hidup di Sulawesi dan Papua...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Presiden Itu Simbol Negara

18 Juli 2010   04:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:47 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_197298" align="alignleft" width="250" caption="SBY (smbr gmbr : http://files.myopera.com/ghufron71/operamini/1234524399.jpg)"][/caption]

Presiden itu simbol negara. Presiden itu adalah sebuah perwakilan dari ratusan juta penduduknya. Segala macam tentang kehidupan seorang Presiden harus terjaga, sebagai sebuah simbol terjaganya kehidupan rakyatnya.

Kalau makanan Presiden dijaga mulai dari nilai gizi hingga keamanan dari berbagai macam penyakit, itu merupakan gambaran tentang betapa negara ini juga sedang menjaga ketersediaan makan bagi para penduduknya sehingga tidak mungkin ada yang kelaparan, negara telah menjaga kondisi pangan rakyat, sehingga tidak mungkin ada rakyat yang menderita gizi buruk.

Jikalau Presiden dirawat oleh dokter-dokter handal dan sangat diperhatikan kondisi kesehatannya, itu adalah perwakilan dimana seluruh rakyatnya telah disediakan dokter-dokter hebat yang siap untuk menyehatkan mereka untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit-penyakit serta yang paling penting semua itu disediakan oleh negara, alias murah meriah.

Presiden kemana-mana dikawal, dilindungi oleh orang-orang yang setiap saat siap mati demi keselamatan tuannya, itu adalah sebuah cerminan nyata dimana rakyat yang dipimpinnya juga sudah dilindungi oleh aparat-aparat bersenjata yang siap sedia melindungi, mengayomi serta melayani mereka jika saja mereka dalam keadaan bahaya.

[caption id="attachment_197277" align="alignright" width="193" caption="Smber Gmbr : http://i819.photobucket.com/albums/zz118/riantama/30_ruwet.jpg"][/caption]

Jadi jangan apatis, jangan rewel serta cobalah untuk mengerti. Kalau ada pengawal Presiden yang serius serta tegang saat ada yang mengganggu ata menghawatirkan kelancaran pekerjaan atau bahkan keselamatan Presiden sehingga secara terpaksa ‘memamerkan’ bedilnya, anggap saja itu sebagai sebuah gambaran betapa pengawal-pengawal negara ini juga siap memamerkan bedilnya kepada orang-orang yang mengancam keutuhan negara ini. Yakinlah, orang-orang semacam itu, yang dengan gagah berani, dada membusung dan wajah tegas itu akan bertindak sangat nasionalis jika di tempatkan di Ambalat sana, dia akan menganggat bedilnya dengan semangat merah putih di sana.

Jangan sewot jika perjalanan anda terganggu jika Presiden atau aparat negara sedang melakukan perjalanan kemudian pengguna jalan yang lainnya diminta meneti ataupun ‘ditepikan’, itu adalah sebuah wujut dari betapa seriusnya pemerintah saat bekerja. Pekerjaan pemerintah adalah mensejahterakan rakyat, jadi apapun yang mengganggu atau bahkan menghalang-halangi pekerjaan pemerintah untuk membahagiakan rakyat harus segera disingkirkan atau diminggirkan. Kalau pengawal menepikan penggun jalan agar Presiden biasa lancar perjalannya, itu bisa dimaknai sebagai betapa Presiden siap menyingkirkan koruptor, pengemplang pajak, maling-maling anggaran, pejabat biadab, pemuntah lumpur dan siapaun saja yang menghalangi pekerjaan pemerintah untuk mengangkat derajad rakyat Indonesia.

Jadi, dimohon untuk seluruh bangsa Indonesia untuk memaklumi jika saja Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati atau siapapun saja yang merupakan bagian dari pemerintahan ini dikawal dan diperhatikan keselamatnnya. Karena itu semua adalah simbol bagaimana keseriusan mereka dalam melindungi kehidupan kita. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun