Sejumlah ratusan Paket Gizi disalurkan oleh SOLOPEDULI. Paket gizi meliputi biskuit, susu, dan telur asin. Paket ini disalurkan kepada anak-anak dan orang tua/dewasa yang terdampak banjir. Bantuan ini bertujuan untuk mengatasi defisiensi gizi akibat kondisi pasca banjir yang menantang yang melanda Desa Kemiri.
Paket gizi diberikan secara simbolis oleh Harjito selaku Direktur Pendayagunaan kepada anak-anak yang datang ke posko. Anak-anak adalah sasaran utama pembagian paket gizi ini dikarenakan anak-anak adalah masa di mana seseorang membutuhkan banyak gizi dalam masa pertumbuhannya.Â
3. Sesi Trauma Healing:
SOLOPEDULI menyelenggarakan sesi trauma healing yang diisi dengan kegiatan mendongeng, permainan, dan bernyanyi bersama. Sesi ini, dipimpin oleh dua mahasiswa penerima beasiswa SOLOPEDULI. Trauma healing yang dilakukan bertujuan membantu anak-anak untuk mengekspresikan diri dan pulih dari dampak emosional banjir. Partisipasi hidup dan ekspresi ceria anak-anak mencerminkan semangat mereka untuk membangun kembali kehidupan mereka dengan dukungan SOLOPEDULI.
Anak-anak juga diceritakan bahwa banjir adalah salah satu ujian yang diberikan Allah yang harus diterima dengan ikhlas dan sabar. Dalam sesi ini kakak Alfia dan Riska sebagai pengisi juga mengajarkan cara untuk mencegah banjir melalui tindakan yang harus dilakukan sejak dini, seperti membuang sampah pada tempatnya. Selain itu kak Alfia dan Riska juga membuka sesi tanya jawab untuk anak-anak. Apabila anak-anak bisa menjawab pertanyaan maka akan diberikan hadiah.
Hal tersebut menambah antusiasme anak-anak dalam mengikuti sesi ini. Selain itu anak-anak juga diajak untuk berpikir kritis dan bersikap positif dalam menghadapi bencana banjir yang tengah melanda lingkungan mereka.
4. Pengobatan Gratis:
Tim dari Klinik Ummat SOLOPEDULI, yang terdiri dari dua dokter, dua perawat, dan dua apoteker, memberikan pengobatan gratis kepada lebih dari 300 penyintas banjir. Berbagai masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, gatal-gatal, sakit kepala, batuk, dan pilek dirasakan oleh masyarakat dan berhasil ditangani oleh tim medis.
Antusiasme masyarakat terlihat dari kehadiran masyarakat sebelum waktu pembukaan dan antrian yang cukup tertib. Ini menunjukkan kebutuhan mendesak akan layanan kesehatan. Sejumlah warga yang memeriksakan juga mendapatkan obat-obatan gratis dan bingkisan abon djoss.