Mohon tunggu...
LAZISMU PUSAT
LAZISMU PUSAT Mohon Tunggu... lainnya -

LAZISMU, lembaga zakat tingkat nasional yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. --------

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saat "Floating Clinic" Terapung Hingga Ambon Manise

21 Februari 2017   18:54 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:21 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski kami sempat merisaukan adanya gelombang tinggi yang dikabarkan bisa mencapai 6 meter, semua crew berdoa agar dikuatkan dan selamat sampai tujuan. Syahrul Amsari salah satu awak Lazismu mengatakan, beberapa crew alami kelelahan di kabin. Mereka tertidur selama perjalanan, dan terbangun saat memasuki perairan yang dari awal kami khawatirkan gelombang tinggi tersebut.

Ternyata laut yang sebelumnya kami khawatirkan dalam keadaan tenang tanpa gelombang tinggi, sambung Syahrul. Ada peristiwa tak terduga saat dalam perjalanan berlangsung. Tepatnya pada hari kedua, kompor yang kami bawa tidak berfungsi.  “Semua crew berusaha untuk tetap tenang,menepis pikiran tidak dapat memasak. Sambil memutar otak, solusi pun ada dengan menggunakan rice cooker.

mutiara-jpg-58ac2a7cc6afbd4907b40290.jpg
mutiara-jpg-58ac2a7cc6afbd4907b40290.jpg
Perbeklan lengkap selama berlayar akhirnya tetap kami olah seadanya untuk makan bersama-sama,” terang Syahrul mengabarkan via selular (21/2/2017).

Di hari berikutnya peristiwa alam menghibur perjalanan kami. Ada suasana yang kembali membuat crew takjub sepanjang perjalanan. Di atas langit kami melihat awan putih yang bertuliskan lafaz Allah. “Sebuah fenomena alam, anehnya tak hanya sekali hampir setiap awan membentuk tulisan lafaz Allah.

Pak Syafii salah seorang crew yang pertama kali melihat fenomena alam ini,mengatakan, itu salah satu tanda Kuasa-Nya.

Keindahan alam tersaji dengan gerak naik-turun Elang Laut yang lincah mencengkramkan kakinya menangkap ikan. Sekawanan lumba-lumba juga menyuguhkan panorama keindahan laut. Mereka membangkitkan spirit kami dalam perjalanan ini mengarungi lautan.

Hari ini, Syahrul mengabarkan telah tiba di Pulau Raha, Sulawesi Tenggara, pukul 13.50 waktu setempat. Ada waktu luang bagi crew untuk beristirahat dan mengisi bahan bakar untuk perjalanan selanjutnya. Kami pun disambut ibu-ibu Aisyiyah Kota Raha dengan gembira.

Klinik Apung Said Tuhuleley memulai perjalanan panjangnya pada hari Sabtu subuh (18/2/2017). Sejumlah kota pelabuhan seperti Jepara, Pati, Lombok, Selayar, Raha dan Buru akan disinggahi sebelum merapat di Pelabuhan Ambon hari Kamis (23/2/2017).  Klinik Apung Said Tuhuleley akan diresmikan Presiden Joko Widodo bertepatan dengan pembukaan acara Tanwir Muhammadiyah pada hari Jumat (24/2/2017) di Ambon. (lazismu)

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun