Diperkirakan saat menyusuri Selat Lombok dan Selat Bali, tantangan besar harus siap dihadapi. Klinik Apung Said Tuhuleley direncanakan merapat di Lombok sebelum waktu Magrib tiba.
Kapal berjalan membelah perairan, dan akan melewati Suramadu. Tepat pukul sepuluh kurang seperempat menit Klinik Apung Said Tuhuleley telah melewati jembatan Suramadu (perbatasan Surabaya – Madura). Dikabarkan kembali cuaca di laut cerah.
Dengan menempuh jarak 176 mil dan kecepatan 28 knot, para crew akan tiba di Lombok sekitar pukul 18.00 Waktu Indonesia Tengah (WITA). Selama perjalanan semua crew dalam kondisi tenang. Itu memang yang diharapkan kapten Kapal Tao.
Persis menjelang gelap, Klinik Apung Said Tuhuleley tiba di Pelabuhan Teluk Nara (19/2/2017). Tempat peristirahatan kedua crew malam Senin ini cukup nyaman. Menurut Syafii,perjalanan aman dan lancar. “Tidak ada gangguan terhadap kapal, sepoi angin laut menyegarkan setelah terik matahari menyapa selama perjalanan. “Dengan begitu, perjalanan kapal yang diperkirakan tiba sekitar pukul 17.00 waktu setempat ternyata datang lebih cepat sekitar satu jam dari perkiraan sebelumnya, “ ucapnya menutup kabar dari lokasi.
Misi membuka akses layanan kesehatan di kepulauan Maluku adalah program inovasi Lazismu. Relevansinya adalah memberikan akses kesehatan bagi masyarakat yang berada di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T) yang hidup dalam situasi miskin. Hak-hak dasar mereka terutama kesehatan adalah target program Lazismu di samping pendidikan dan pemberdayaan.
Moda transportasi antar pulau penting diwujudkan salah satunya melalui Klinik Apung Said Tuhuleley sebagai motor rantai layanan kesehatan di daerah terpencil. Saat ini, setelah bertolak dari Pelabuhan Teluk Nara, Lombok, klinik apung kembali berlayar ke pulau Selayar, Sulawesi Selatan. Dan perjalanan ini akan menempuh waktu kira-kira 12 jam.
Menurut kabar dari Yusran selaku Asisten Kapten Kapal, bahwa Klinik Apung Said Tuhuleley telah bersandar di Pulau Selayar, pada pukul 17.00 WITA. Hal ini juga dikuatkan Syahrul Amsari salah satu crew yang menyampaikan pesan lewat Facebook melalui akun pribadinya, pukul 17.15 WITA, sore tadi (20/2/2017).
Alhamdulillah semua crew dalam keadaan sehat. Kami sudah menginjakkan kaki di pelabuhan Benteng, kata Yusran. Bagi crew Lazismu dan 4 jurnalis Muhammadiyah, ini adalah pengalaman yang tak terlupakan. Raipan mengaku ini pengalaman pertama berlayar dengan jarak tempuh yang jauh.
Sesampai di Selayar, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Selayar sangat memberi arti. “Kehadiran Klinik Apung membuat kebanggaan tersendiri bagi warga Muhammadiyah Selayar,” kata Abdullah selaku Ketua PDM setempat. Ia berharap selain hadir di Ambon, klinik apung ini juga dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat di Kabupaten Selayar,” tegas Abdullah.
Ke depan PDM Selayar dapat bekerjasama dengan Lazismu untuk mewujudkan moda transportasi laut ini bagi masyarakat Kepulauan Selayar. Sebagai tempat singgah yang ketiga, Laut Flores adalah batas perairan antara Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan Provinsi Sulawesi Selatan.
Senin, 20 Februari 2017, Klinik Apung Said Tuhuleley berlayar dari Teluk Nara menuju kepulauan Selayar. Dengan waktu tempuh lebih kurang 12 jam para crew singgah di tempat peristirahatan ketiga sore hari.