Sebagai pengamat dan pelaku psikologi sosial, saya melihat  kita masih punya peluang untuk mengubah keadaan.
Apakah itu ?
1. Rakyat sudah merasa muak dengan pembusukan partai-partai politik, dan menginginkan perubahan
2. Rakyat sudah merasakan derita akibat kontestasi one man one foot, yaitu melahirkan pemimpin yang kurang kompeten, dan keadershipnya lemah, tetapi sangat Tricky mengotakatik kekuasaan.
3. Ideologi survei didasarkan pada filosofi "kekuatan perolehan suara adalah kebenaran". Kelemahan ideologi ini, termasuk yang dirasakan oleh pembuat survei sendiri maupun para Usernya, berlawanan dengan mata batin dan hatinurani mereka, tentang kebenaran hakiki itu sendiri. Karena mereka adalah kaum intelektual yang berKetuhanan YME
4. Semakin maju peradaban, dan semakin mudah mendapatkan informasi, semakin tumbuh kesadaran akan nilai-nilai kebenaran.
Sekurang-kurangnya generasi sekarang, gen Y dan gen Z dengan mudah membedakan dengan mata batin mereka, mana pemimpin-pemimpin tulus dan pemimpin culas, produk dari politik yang mengandalkan kekuatan massa, sebagaimana disebutkan pada nomor 3 diatas.
Para pemimpin intelektual perlu memanfaatkan hal ini dengan memberikan edukasi di media sosial, sehingga mereka tercerahkan dan bangkit melawan kebusukan para politisi di Istana dan Senayan.
Amir Faisal
Trainer Marketing Politik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H