Dedi juga menjelaskan, bantuan berupa logistik, makanan siap saji dan snack untuk anak-anak juga disediakan. Juga ada persediaan susu, pampers dan kebutuhan mendesak lainnya untuk penyintas.
Tim HRI bersama relawan medis juga membawa kain kafan untuk korban jiwa dikarenakan ketersediaan stok kain kafan yang sudah habis di lokasi bencana.
"Semoga masyarakat dapat segera pulih kembali, sehat dan dapat beraktivitas seperti biasa lagi," tutur Dedi.
Sejalan dengan itu, Mamak Jamaksari, selaku Direktur Program dan Kemitraan LAZ Harapan Dhuafa memberikan penjelasan, LAZ Harapan Dhuafa sebelumnya telah mengirimkan tim tanggap darurat di tahap awal beserta dengan ambulance untuk memberikan pelayanan, juga dengan peralatan lainnya seperti tenda dll. Tetapi korban juga membutuhkan tim medis yang bisa menangangi korban luka-luka dan pemeriksaan lainnya seperti penyakit-penyakit yang mulai bermunculan karena banyak wilayah yang tidak tersedia air karena aliran listrik yang mati.
"Tim medis ini sangat krusial untuk segera dikirimkan, alhamdulillah tim medis kali ini akan diberangkatkan untuk ditugaskan setidaknya selama tiga hari disana, kami juga melengkapi dengan bantuan berupa obat-obatanan yang diperoleh dari dinas kesehatan, apotik dan lainnya, juga ada alat kesehatan untuk pertolongan pertama," ungkap Mamak.
Mamak menjelaskan pengiriman relawan medis dan bantuan obat-obatan adalah berkat kerjasama dan support dari seluruh mitra dan lembaga lainnya.
"Semoga koordinasi antar lembaga, pemerintahan dan perusahaan bisa terus terjaga, jangan sampai bantuan ini hanya ada disaat awal bencana saja. Semoga tidak ditinggalkan hingga masa recovery atau pemulihan." tutup Mamak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H