Upaya untuk membantu menekan penyebaran Covid-19 terus dilakukan oleh Tim LAZ Harapan Dhuafa bekerjasama dengan Caritas Australia serta Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT), diantaranya adalah dengan membentuk kampung Harapan Siaga Covid-19, yang didalamnya berisi berbagai program kegiatan untuk melakukan penanggulangan dan pencegahan Covid-19.
Pada Kamis (21/05) Tim LAZ Harapan Dhuafa mengunjungi kampung Babakan, Desa Bojongmanik, Kecamatan Sindangresmi, Pandeglang-Banten, untuk melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada Tim Satgas Siaga Covid-19 yang telah dibentuk sebelumnya.
Mamak Jamaksari, Direktur Program dan Kemitraan mengungkapkan bahwa program Kampung Harapan siaga Covid-9 yang bersinergi dengan Caritas Australia serta Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) ini sudah berjalan selama 2 bulan, hingga saat ini sudah ada 22 kampung harapan dan akan bertambah sebanyak 14 kampung pada Juni mendatang, sehingga totalnya menjadi 36 kampung harapan siaga covid-19. "Semoga semakin meluasnya kampung harapan siaga covid-19 ini menjadi langkah kita bersama untuk mencegah penyebaran covid-19" Ujarnya.
Bersama stakeholder terkait, mulai dari pihak perangkat desa, puskesmas, pihak keamanan setempat dan para warga, tim LAZ Harapan Dhuafa bekerjasama dengan Caritas Australia  dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) mengajak mereka semua agar bisa menciptakan lingkungan masyarakat yang siaga terhadap pandemi Covid-19, diantaranya dengan mengadakan penyemprotan desinfektan ditempat umum, pembagian poster edukasi pencegahan preventif Covid-19, penyuluhan kesehatan, membuat papan informasi, membuat lumbung pangan dan membuat Tim Satgas siaga Covid-19.
Reni Handayani (25) selaku Bidan Desa sekaligus pembina dan anggota Tim Satgas Covid-19, menerangkan bahwa adanya program Kampung  Harapan Siaga Covid-19 sangat membantu pihaknya dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19.
"Tentu saja kerja kami jadi sangat terbantu dengan adanya kampung Harapan Siaga Covid-19 ini, salah satunya adalah dengan dibentuknya Tim Satgas. Sehingga ketika ada warga yang pulang kampung, tamu atau orang yang berasal dari zona merah agar bisa berkoordinasi, dipantau dan didata terlebih oleh Tim Satgas Siaga Covid-19, sehingga tidak langsung ditumpahkan semuanya ke Puskemas, karena kita tahu sendiri bahwa tenaga dan sumber daya kami (Puskesmas) sangat terbatas."
Reni juga menambahkan bahwa para petugas Satgas Siaga Covid-19 yang terdiri dari perwakilan warga, RT, RW, perangkat desa dan perwakilan Puskesmas akan melakukan pemeriksaan cek suhu, menanyakan riwayat perjalanan dan riwayat sakit atau gejala yang dialami. Sehingga hal ini bisa membantu memudahkan kita semua, khususnya tim kesehatan untuk mencegah Covid-19". Tutur Reni Handayani
Basir (40) selaku Ketua Satgas Siaga Covid-19 pun menuturkan, dengan adanya program Kampung Harapan Siaga Covid-19, betapa ia dan para warga bisa menjadi lebih waspada dan peka terhadap pandemi Covid-19.
"Keselamatan warga jadi lebih terjaga, kami merasa lebih aman, karena sudah dibekali dan diberikan informasi, serta hal-hal yang mesti diketahui terkait Covid-19. Solidaritas warga juga jadi terbangun lebih kuat, untuk sama-sama mencegah Corona ini". Tutur Basir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H