Sumba Lawyer Club, SLC
Benarkah Sumba Lawyer Club (SLC) akan hadir di Sumba Timur?
Gagasan ini diawali dari beberapa pertemuan yang selalu dilakukan di BTT (Senin, 30/01.2025).
Tentu harapannya, komunitas ini tidak hanya terkesan seperti biasa saja, tetapi punya dampak yang lebih luas bagi masyarakat Sumba Timur.
Muncullah rencana ini dikemas dalam suatu tema: "Temu Akrap"
Pernyataan Kolo Bunga dalam pertemuan itu bahwa
berangkat dari pokok pikiran yang ada, maka perlu menyatakan keberadaan organisasi yang lebih luas. Sarnelli, KSPSI, YES , BTT perlu diketahui oleh banyak orang.
Lanjut Kolo, dalam diskusi ini, mengangkat  konsep di yang kemas dalam kalimat "silaturahmi", untuk 4 lembaga yang ada dan akan melibatkan beberapa lembaga seperti: pemerintah, DPRD, Dandim, Polres, Lembaga Pendidikan yang ada, dan beberapa unsur organisasi lainnya.
Andreas Ninggeding selaku ketua KSPSI berpendapat bahwa kita perlu membangun kemitraan dengan lembaga pemerintah, peradilan sehingga komunikasi kita lebih gampang dalam menyelesaikan persolan yang ada di Sumba Timur, katanya.
Umbu Wudi Kalawai, SH., juga sangat setuju dengan rencana yangbdibangun teman-teman di BTT.
Lanjutnya, melihat hal positif sebagai organisasi yang mengurus dan membantu banyak orang, maka perlu ada hal yang diciptakan. Keberadaan KSPSI dan teman-teman, tentu sudah banyak berbuat untuk menolong pekerja yang mengalami kesulitan. Dengan demikian, harus menggema; sehingga saudara-saudara kita tahu keberadaannya. Dan salah satu bentuk adalah dengan melakukan pertemuan yang diinisiasi teman-teman di BTT, dan saya akan mendukung.
Lagi Umbu Wudi,
Kegiatan yang dilakukan perlu melibatkan beberapa pihak dalam kerangka sinergisitas dan ini sangat penting.Ia juga mengusulkan agar kegiatan ini dilakukan disuatu gedung milik pemerintah, yaitu, Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi (Genas). Alasannya, sebab nantinya kita menghadirkan unsur pemerintah, dan jika perlu perwakilan pemberitahuan kerja dan pekerja.
David, sebagai direktur BTT dan sekaligus kepala LBH Sarnelli, menyatakan segala keputusan masih dalam tahap diskusi sampai pemantapan. Diskusi yang Arif sambil proses, peroalan waktu dan tempat  kembali ke kita juga, karena kita bekerja dalam misi kemanusiaan; maka, kita bisa kapan dan dimanapun dibuat, dalam kebersamaan.
Ketua panita, Marthen Umbu Peka, SH, yang ditunjuk selaku ketua panitia menyatakan saya terima dengan penuh tanggungjawab tugas ini. Namun, kita perlu pikirkan target yang perlu diraih, harus juga ada audiens, sehingga kreasi lebih baik ke depan.
Sementara anggota lainnya mengikuti saja.
(LDj)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H