Mohon tunggu...
Lazarus Djami
Lazarus Djami Mohon Tunggu... Ilmuwan - Ketua PPK Pandawai

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Diary

Arti Dupa Dalam Alkitab - Oleh Lazarus Djami (berdasarkan Zoom dengan Dr. Margaret)

16 Januari 2025   20:42 Diperbarui: 16 Januari 2025   20:42 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ari Dupa dalam Alkitab,_ 

Kamis, 16 Januari 2025

Yesus datang untuk melemparkan api ke  bumi
Kita telah pelajari bahwa
Api adalah Firman.
Matius 13:30-48 dan Maleaki 3:2
Demikian pula tentang,
Utusan:
Persiapan (Yohanes)
Perjanjian (Yesus)
Hari ini kita belajar tentang DOA.

Bagaimana cara berdoa agar dijawab Tuhan?
Apakah anda suka berdoa? Apakah anda berdoa setiap hari?
Firman Allah itu adalah jalan untuk menghubungkan kita dengan Tuhan, sehingga oleh Firman kita tahu jalan itu. Dan jangan putus di tengah jalan. Apakah kita akan sampai ke dalam Kerajaan-Nya jika kita tinggal di tengah jalan? Tentu tidak.


Pedupaan dalam Alkitab.
Bagaimana Doa yang berkenan kepada Allah?
Dalam kitab Wahyu 8:5
"Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi"
Pada zaman Musa,
Rumah Tuhan/Kemah ada 2 kamar yaitu: ( ruangan Kudus dan ruangan Mahakudus)
Simbol Ruang pertama:  ada Kaki dian
Simbol Ruang kedua : Tabut

Kita perhatikan dalam kemah itu ada
Dupa:
Yaitu dupa yang berupa cawan yang berisi api, kemenyan, dan asap.
Imamat 16:12-13. (baca)
Ukupan penuh dengan bara, yang digunakan untuk korban bakaran.


Apa guna dupa?
Manusia yang berdosa, apakah bisa lihat Allah? Tentu TIDAK!. Jika demikian, maka manusia akan mati. Sementara api dan kemenyan menghasilkan asap, dan Imam akan memasuki 1 kali setahun membawa dupa. Imam juga adalah manusia berdosa, yang tidak bisa melihat Allah secara langsung, dan ketika masuk ke ruangan Mahakudus, harus bawa dupa dan mengapa? Supaya ia tidak mati dan dibalik asap itu ia menyembunyikan diri, sebagai lambang penebusan.
Mengapa kita harus pahami?


Ibrani 8:5
"Pelayanan mereka adalah Gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yag diberithukan kepada Musa, Ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah, demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itumenurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Pelayanan mereka gambaran apa yang ada di sorga,
Kemah suci merupakan keinginan dan kehendak Allah untuk menyatakan sesuatu kepada Musa. Ini lambang dan menjadi nyata pada waktu dinyatakan nanti. Kapan penyataan itu? Pada Zaman kedatangan Yesus yang pertama.


Kemah adalah bayangan, Ibr. 9:9-10
Sebagai ilustrasi/kiasan terus dinyatakan sampai tibanya hari pembaharuan.
Kedatangan pertama, adalah wujud nyata yang berisi api yaitu Yesus. Yesus adalah wujud nyata dari dupa yang berisi api Rohani (Lukas 12:49).
"Aku datang untuk melempar api ke bumi,..."
Yesus adalah Firman seperti api, pada saat penebusan melalui pengorbanan, sehingga oleh pengorbanan-Nya kita mendapat penampunan.


Perhatikan,
Ketika Yesus berdoa terima Bapa-Nya.
Apakah Doa orang yang berkorban yang diterima yang mendengar firman dan doanya didengar?
Doa sipakah yang didengar Allah?
Ada 2 jenis orang yang sama-sama berdoa:
Ada orang yang mendengar firman hanya seremonial, mereka mempersembahkan korban, doa, tetapi tidak memahaminya.
Yesus dan pada murid yang mendengar Firman dan memahami makna firman itu dengan benar.
Sehingga doa yang kedua yang Allah dengar.


Sehingga,
Dupa adalah Hati seseorang
Api adalah firman,
Kemenyan adalah Doa
Asap kemenyan adalah suara doa yang dinaikkan kepada Tuhan.
Musa melakukan pengorbanan, tetapi di zaman Yesus telah menjadi penyembahan dan Kemenyan telah menjadi Doa. Adakah engkau sekarang melakukan seperti zaman Musa? TIDAK!  Tetapi sekarang kita hanya Doa.
Kedatang kedua.


Wahyu 8:9
Firman besaksi tentang:
Api, dan Dupa bukan secara fisik dari sorga, tetapi menjadi bayangan. Tuhan bukan api fisik dari sorga. Artinya Ia akan membawa firman yang memberisihkan dan menghakimi.
Kita pelajari dan mengetahui untuk kita tahu bagaimana kita berdoa.


Jika Dupa adalah hati seseorang, maka bagaimana seharusnya kita berdoa?
Berapa lama? 1x24 jam? Tidak.
Bagaimana seharusnya kita berdoa? Yohanes 15:7- Firman harus ada di dalam hati kita
Banyak orang Kristen tahu ayat ini, "mintalah,..." jangan salah paham. Bukan apa yang diminta akan diberi, tetapi ini janji yang bersyarat.
Dan syarat itu adalah "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu,..."
Jangan hanya meminta dan berpikir akan menerima.


Pengorbanan telah diganti dengan penyembahan dan pengorbanan diganti dengan doa, dalam kitab Imamat 16:12-13 dan Yoh. 15 adalah sama maknanya.
Pertama: Ambil bara dari Mesbah ukupan dari wangi-wangian, kemenyanyan yang diletakkan di dalam dupa. Sama dengan waktu kita doa dan berkata: Tuhan dengarkan doa saya dan meletakan kemenyan diletakkan di dupa dan api dan asap naik ke atas, itulah doa kita yang dinaikkan kepada Allah.


Dupa yang adalah hati Hati seseorang. Ini menjadi langkah awal. Dan api adalah firman, dan harus kita pahami yaitu firman yang tersingkap, dan mau menjadi orang-orang yang mau belajar akan firman Tuhan. Firman itu harus tinggal di dalam kamu.
Ketahuilah ini,
Kemenyenan adalah doa. Asap : doa yang di dengar, maka kita perlu siapkan hati, angkat hati/dupa dan firman seperti api dan doa dinaikkan kepada Tuhan.
Kita perlu Firman yang adalah api untuk memberisihkan segala ajaran yang tidak sesuai Firman dalam hati kita. Dan kemudian kita bisa berdoa kepada Allah.


Kita sudah tahu bahwa cawan itu adalah hati yang berisi firman yang menjadi makanan
Maka, jika cawan itu sudah kotor, bisakah kita meletakan makananan? Tidak! Perlu dicuci/dibersihkan, dan jikalau penuh? Juga tidak bisa, harus dibuang hal yang tidak berguna/dikosongkan; kita perlu terima firman yang baru, yang membersihkan.  Ingatlah bahwa Api adalah Firrman yang menghakimi dan membersihkan. Maka pahamilah bahwa firman dengan baik dan mau menyingkirkan pikiran lama kita dan biarlah Firman seperti api yang membersihkan.


Apakah hal itu sulit? Jika ini kehendak Allah, maka kita harus taat. Ia mau beri makanan yang baru, yaitu fiman penggenapan dan memberikan kepada kita sesuatu kenyataan dalam Alkitab.
Jika kita tidak memberisihkan diri, bagaimana Allah memberikan firman itu? Firman seperti api yang bisa membakar hati kita seperti para murid.
Arti Firman yang terbuka harus disimpan dalam hati, itulah tempat dupa yang berisi api.
Matius 6, Allah telah beritahu tentang doa "Bapa Kami"

(LDj)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun