Mohon tunggu...
Layyn Gisvira
Layyn Gisvira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa fakultas Sains dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Kebakaran Hutan di Riau: Ancaman Serius Bagi Kesehatan Masyarakat

9 Desember 2024   01:18 Diperbarui: 26 Desember 2024   19:40 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: liputan6.com

Kebakaran hutan di Riau memang menjadi masalah yang berulang setiap tahun, terutama pada musim kemarau. Riau, yang terletak di Pulau Sumatera, memiliki hutan tropis yang luas dan kaya akan keanekaragaman hayati. Namun, kebakaran hutan di wilayah ini seringkali dipicu oleh praktik pembukaan lahan dengan cara dibakar, yang dilakukan oleh petani atau perusahaan besar yang ingin mengembangkan perkebunan, terutama untuk perkebunan kelapa sawit dan karet. Aktivitas kebakaran ini tidak hanya mengakibatkan kerusakan ekologis yang parah tetapi juga menimbulkan kabut asap yang menyebar ke wilayah lain, termasuk negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Dampak dari peristiwa kabut asap ini sangat besar, mulai dari gangguan kesehatan, penurunan kualitas udara, hingga berdampak pada kerugian ekonomi. Meskipun berbagai upaya pemadaman dan penanggulangan kebakaran telah dilakukan, masalah ini tetap sulit diatasi dan terus terjadi hampir di setiap tahunnya.

Dampak Kesehatan Akibat Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan di Riau memiliki dampak langsung yang signifikan terhadap kualitas udaradi wilayah tersebut. Selama berlangsungnya kebakaran, asap yang timbul banyak mengandung partikel berbahaya, seperti karbon monoksida, dioksin, dan partikel halus PM2.5 yang dapat menyebabkan penurunan kualitas udara dengan sangat drastis. Kualitas udara yang buruk, yang telah diukur dengan Indeks Kualitas Udara (IKU), berisiko besar bagi kesehatan, terutama bagi kelompok yang rentan, seperti anak-anak, orang tua, dan beberapa orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Dalam jangka waktu yang singkat, paparan asap kebakaran dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan akut, batuk, sesak napas, serta meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan akut. Sementara itu, paparan jangka panjang yang terus menerus terhadap polusi udara juga dapat berisiko memicu penyakit kardiovaskular, kanker paru-paru, dan gangguan kesehatan lainnya. Selain dampak fisik, kebakaran hutan juga berpotensi menimbulkan dampak psikologis, seperti kecemasan dan stres, akibat dari ketidakpastian serta gangguan terhadap aktivitas sehari-hari yang terutama dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah yang sering dilanda kabut asap tebal tersebut.

Solusi untuk Mengatasi Kebakaran Hutan dan Dampaknya

1. Peningkatan Penegakan Hukum dan Pengawasan

Salah satu langkah penting adalah penegakan hukum yang lebih tegas terhadap pihak-pihak yang telah terbukti melakukan pembakaran lahan secara ilegal. Pemerintah perlu memperketat pengawasan dan aturan terkait pembukaan lahan dengan cara dibakar. Penggunaan teknologi modern, seperti satelit dan drone, dapat membantu mendeteksi titik api lebih awal untuk mencegah kebakaran meluas. Selain itu, perlu ada hukuman yang lebih berat bagi perusahaan atau individu yang terbukti melakukan pembakaran liar.

2. Edukasi dan Kampanye Kesadaran untuk Masyarakat

Salah satu cara untuk mengurangi kebakaran hutan adalah dengan mengedukasi masyarakat dan petani mengenai bahaya kebakaran hutan dan pentingnya metode pengelolaan lahan yang ramah lingkungan agar dapat membantu mencegah kebakaran. Kampanye kesadaran dapat memperkenalkan teknik alternatif dalam membuka lahan pertanian, seperti sistem agroforestry atau penggunaan alat pemadam kebakaran yang lebih efektif dan penting untuk mendorong masyarakat menggunakan metode pertanian yang tidak melibatkan pembakaran lahan. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih memahami dampak negatif yang ditimbulkan dari pembakaran lahan, baik dari sisi kesehatan, lingkungan, maupun sosial dan ekonomi.

3. Pengelolaan Hutan Berkelanjutan dan Reboisasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun