Mohon tunggu...
Layyinatusy Syifa'
Layyinatusy Syifa' Mohon Tunggu... -

Penulis & Bisnis Coklat Rumahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nikmatnya Mendapat Gelar Hafidz-Hafidzah

5 Juni 2015   13:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:20 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

<!-- [if gte mso 9]><xml> Normal0falsefalsefalseEN-USX-NONEAR-SAMicrosoftInternetExplorer4</xml><![endif]-->

<!-- [if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!-- [if gte mso 10]><style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}</style>

Menjadi penghafal Al-Qur'an merupakan sebuah mimpi dan keinginan bagi sebagian besar kaum muslimin. Sebagian diantara mereka dengan “keren” berjuang mewujudkan mimpi itu, tetapi sebagian yang lain hanya tertegun menatap Al-Qur’an. Entah karena merasa tak mampu menghafalnya, atau hanya perasaan malas. Wallahua’lam.

Sebagian orang menilai bahwa ketidakmampuan seseorang dalam menghafal Al-Qur’an disebabkan karena manusia cenderung lebih mementingkan masalah duniawi. Sekolah, kuliah, dan bekerja, membuat kita benar-benar sibuk dengan dunia kita. Sehingga seakan-akan kita tak memiliki cukup waktu untuk mulai menghafal Al-Qur’an dengan ratusan ribu ayat yang terkandung di dalamnya. Ini adalah masalah klise yang dialami oleh banyak orang, termasuk saya pribadi.

Di dalam surat Al-Qamar ayat 17, Allah SWT berfirman:

“Dan sesungguhnya Kami telah memudahkan Al-Qur’an untuk diambil pelajaran, maka apakah ada orang yang mau mengambil pelajaran?”

Allah telah memberikan kemudahan kepada hamba-hambanya yang ingin menghafal Al-Qur’an. Lalu mengapa kita masih saja tak mau berusaha untuk mempelajari lebih dalam, dan menghafal Kitabullah? Jika kita tak mampu meluangkan banyak waktu untuk menghafalnya, maka cukup kita luangkan sedikit waktu setiap harinya secara rutin. Jika kita tak mampu menghafal satu surat dalam satu hari, maka cukup kita menghafalnya satu ayat setiap hari secara rutin.

Berikut ini adalah perkiraan rentang waktu menghafal AL-Qur’an yang saya kutip dari buku Panduan Cepat Menghafal Al-Qur’an karya Ahmad Salim Badwilan (2009):

·         Apabila Anda menghafal Al-Quran sehari satu ayat saja, berarti Anda menghafal seluruhnya dalam rentang waktu 17 tahun, 7 bulan, 9 hari.

·         Apabila Anda menghafal Al-Quran sehari lima ayat, berarti Anda menghafal seluruhnya dalam rentang waktu 3 tahun, 6 bulan, 7 hari.

·         Apabila Anda menghafal Al-Quran sehari sepuluh ayat, berarti Anda menghafal seluruhnya dalam rentang waktu 1 tahun, 9 bulan, 3 hari.

·         Apabila Anda menghafal Al-Quran sehari lima belas ayat, berarti Anda menghafal seluruhnya dalam rentang waktu 1 tahun, 2 bulan, 1 hari.

·         Apabila Anda menghafal Al-Quran sehari dua puluh ayat, berarti Anda menghafal seluruhnya dalam rentang waktu 10 bulan, 16 hari.

 

Coba kita bayangkan, hanya dengan merelakan sedikit waktu kita setiap harinya, kita Insya Allah akan mampu mewujudkan mimpi kita, menjadi seorang hafidz dan hafidzah. Untuk benar-benar mewujudkannya, kita membutuhkan ketekunan dan komitmen yang kuat dari diri kita sendiri. Tak dapat dipungkiri, menjaga komitmen dan semangat kita selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk terus menghafal bukanlah hal yang mudah. Sering kali kita mengalami fluktuasi. Oleh karenyanya, perbanyaklah berdo’a kepada Allah SWT. Semoga Allah menguatkan hati kita, semangat dan komitmen kita dalam mempelajari dan menghafal Kitab-Nya, serta semoga Allah menguatkan hafalan kita dan menghindarkan kita dari sifat lupa. Amiin Allahumma Amiin.

Do’a tak akan cukup tanpa usaha. Kita juga harus sering-sering ber-murajaah, yaitu mengingat kembali hafalan-hafalan kita. Rasulullah SAW bersabda:

“Perumpamaan seorang yang menghafal Al-Qur’an seperti pemilik unta yang diikat. Jika ia menjaganya, berarti iya menahannya, dan jika ia melepaskannya, maka unta itu akan pergi.” (HR. Bukhari)

Dan yang paling penting dalam menghafal Al-Qur’an adalah niat ikhlas. Kita harus bahkan wajib mengikhlaskan niat kita, memperbaiki tujuan kita, dan menjadikan hafalan Al-Qur’an hanya untuk Allah SWT.

Jadi, untuk menghafal Al-Qur’an kita harus memiliki niat ikhlas, menghafal secara rutin, ber-murajaah, dan berdo’a kepada Allah SWT.

Semoga Allah memberikan kemudahan dan barokahnya kepada kita semua. Amiin

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun