Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (PMM-UMM) oleh kelompok 70 gelombang 13 dengan dosen pembimbing lapangan yaitu Ibu Nur Hayatin, S.ST., M.Kom, telah melakukan program kegiatan selanjutnya yaitu praktik pembuatan kokedama dengan melibatkan ibu-ibu PKK di Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung. Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Tanggung dan diikuti oleh 6 orang dari anggota PKK.
Koordinator program, [Kelvin Yoanda], menjelaskan bahwa Kokedama adalah teknik menanam dari Jepang yaitu menempatkan tanaman dalam bola tanah kemudian membungkusnya dengan moss (lumut) lalu mengikatnya dengan tali. Namun pembuatan kokedama kali ini menggunakan serabut kelapa untuk pengganti lumut.Â
Alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan kokedama yaitu tali rami, serabut kelapa, bunga keladi singonium, tanah, air dan gunting. "Teknik menaman seperti ini sangat mudah dilakukan, karena semua bahan mudah didapatkan dilingkungan sekitar", terang [Kelvin Yoanda].
Cara membuat Kokedama sendiri yaitu tanah dibentuk gumpalan dengan ditambah sedikit air. Lalu gumpalan tanah tersebut dilapisi dengan serabut kelapa dan dililit tali rami agar tidak lepas. Lilitan sabut kelapa ini berfungsi untuk menyerap dan menyimpan air untuk kebutuhan tanaman.
Selain sebagai pengikat media tanam, lilitan serabut kelapa juga dapat mempercantik tampilan tanaman hias anda. Perawatannya pun cukup mudah, hanya dengan penyemprotan secukupnya atau cukup mencelupkan kokedama sabut kelapa ke dalam air. Selain menambah nilai ekonomis tanaman, kokedama sabut kelapa ini juga cocok untuk bercocok tanam di lahan yang sempit.
Tanaman kokedama tidak memerlukan penyiraman yang intens, hanya dengan merendam selama dua jam kokedama dapat bertahan selama seminggu. Manfaat dari tanaman kokedama yaitu ramah lingkungan karena menggunakan media tanam alami yaitu serabut kelapa, sehingga tidak menyebabkan penambahan sampah plastik. Selain itu proses pembuatan kokedama juga meningkatkan kreativitas.
Tanaman kokedama dapat juga diperjual belikan ke masyarakat, karena kebetulan bulan bulan ini sedang musimnya bertanam dan menghias rumah dengan tanaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H