Mohon tunggu...
Layli Rahmawati
Layli Rahmawati Mohon Tunggu... Dokter - mahasiswa S2 KARS FKM UI

penulis kelahiran kota kediri 9/7/77, mengenyam pendidikan di kota Malang dari TK hingga SMA, kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran UNS Solo, dan saat ini aktif sebagai mahasiswa S2 KARS FKM UI sejah thn 2019

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pasien Covid dan Kebutuhan Kamar Operasi, Pembawa atau Penghantam Pendapatan RS?

14 Juli 2020   16:17 Diperbarui: 14 Juli 2020   16:10 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saat ini Indonesia mengalami masa pandemic covid-19, bukan hanya Indonesia hampir seluruh negara di dunia mengalami juga, virus ini bernama SARS COV-2 dengan penyebaran yang sangat cepat termasuk di Indonesia, epicentrum awal adalah Jakarta, mau tidak mau Rumah Sakit turut bersiap untuk melayani pasien covid ini baik yang berstatus ODP, PDP, maupun konfirmasi, baik pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat inap hingga pelayanan penunjang lainya seperti kamar operasi, hemodialisa, perawatan intensif, laboratorium dan radiologi.

Hal ini membuat RS berubah total dalam hal alur dan pengelolaan pasien terutama RS yang melayani 2 jenis pasien covid dan non covid. Di satu sisi harus menjaga agar tidak terjadi penularan covid yang bersumber dari pasien covid dan sisi lain harus melindungi seluruh nakes dan pasien non covid agar tetap nyaman berobat di RS.

Untuk RS yang bukan rujukan covid tetapi melayani covid, salah satu kebijakan yang ditetapkan oleh menejemen adalah dengan memfilter pasien yang akan melakukan tindakan di kamar operasi harus dalam kondisi bebas dari covid baik PDP maupun konfirmasi, karena kamar operasi belum bisa memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan operasi pasien covid.

Bila tetap dipaksakan untuk melaksanakan tindakan operasi pada pasien pdp ataupun konfirmasi maka akan menyebabkan persebaran virus covid di dalam ruang operasi karena bertekanan +.

Selain itu juga resiko penularan menjadi lebih besar karena bisa menyebabkan penyebaran virus secara aerosol dengan tindakan intubasi atu pemasangan anestesi secara GA, hal hal tersebut diatas akan menyebabkan nakes/petugas kamar operasi menjadi lebih berisiko terpapar virus covid selain itu perlu dilakukan general cleaning dan sterulisasi menyeluruh ruang kamar operasi, hal hal tersebut membutuhkan waktu khusus sampai selesai dilakukan semua prosedur sterilisasi untuk penanganan covid. Pada saat itu kamar operasi ditutup, tidak bisa menerima tindakan operasi. 

Penutupan kamar operasi ini menimbulkan efek financial juga terhadap pendapatan rumah sakit, terjadi penurunan pendapatan saat kamar operasi ditutup, karena terjadi pengurangan utilisasi kamar operasi  dan berakibat pada penurunan pendapatan kamar operasi.

ISU POKOK

 1.   JAMINAN KESELAMATAN PASIEN PADA SAAT BEROBAT KE RS

Dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit salah satu prinsip utama adalah keselamatan pasien, RS harus mampu melaksanakan prinsip-prinsip keselamatan pasien, untuk RS yang bukan rumah sakit rujukan covid tetapi melayani covid rata rata masih melayani pasien non covid juga, untuk itu berkewajiban untuk melindungi pasien non covid  dari penularan virus covid yang ada di RS. 

Usaha untuk melindungi tersebut diwujudkan dengan komitmen dan disiplin terhadap semua kebijakan dan spo tentang covid yang dibuat serta menjalankan protocol kesehatan dengan ketat.

2.   JAMINAN KESELAMATAN UNTUK TENAGA KESEHATAN

Petugas kesehatan yang melayani pasien covid secara langsung mempunyai tingkat paparan terhadap virus covid lebih besar disbanding dengan petugas lain. Tetapi tidak menutup  kemungkinan petugas kesehatan yang tidak kontak langsungpun bisa terpapar.   

Perlindungan terhadap tenaga medis yang menangani pasien terjangkit virus corona atau Covid-19 harus menjadi perhatian bagi pemerintah maupun pengelola rumah sakit. 

Meskipun alat pelindung diri (APD) telah disediakan oleh rumah sakit kepada tenaga medisnya, namun para tenaga medis masih berpotensi terpapar virus melalui saluran lain. 

Saluran penularan lain tersebut adalah pendingin udara di ambulans dan ruang perawatan yang belum semuanya dikhususkan untuk penderita virus corona, selain itu daya tahan tubuh yang melemah, oleh karena itu seorang tenaga medis harus selalu menjaga kondisi tubuh dengan menyantap makanan sehat dan dalam takaran yang cukup.

Khusus untuk unit kamar operasi desain kamar operasi juga menentukan kesiapan untuk menangani tindakan operasi pada pasien covid. Menurut jurnal bedah nasional Kamar operasi juga dapat menjadi area berisiko tinggi untuk transmisi infeksi saluran pernapasan. Selain itu, pasien asymtomatic carier /OTG/ODP yang akan dilakukan pembedahan dapat berpotensi menularkan virus selama masa inkubasi. 

Adapun yang menjadi inti dari guideline pada jurnal bedah nasional untuk penataksanaan tindakan di kamar operasi pada masa pandemic covid adalah penggunaan APD lengkap level 3 pada saat tindakan operasi.

Hal hal tersebut diatas semuanya bertujuan untuk melindungi tenaga kesehatan dari paparan virus Sars-cov 2, begitu besarnya resiko penularan virus corona pada saat tindakan operasi di kamar operasi membuat manajemen RS perlu berfikir ulang dalam memutuskan untuk tidak menerima tindakan operasi bagi pasien dengan status pdp atau terkonfirmasi, kecuali dalam keadaan darurat ataupun tidak mendapat tempat rujukan di RS rujukan covid

3. COST EFFECTIVENES

Pelayanan kesehatan dengan mutu yang baik dan biaya terjangkau menjadi harapan bagi seluruh masyarakat. rumah sakit merupakan pemberi pelayanan kesehatan yang utama yang harus melakukan pengendalian biaya dan pengendalian mutu dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. 

Pengembangan pelayanan rumah sakit dengan pembiayaan atau pembayaran yang terstandar akan dapat memberikan banyak keun-tungan baik bagi pasien, penyedia pelayanan kesehatan dan pihak penyandang dana lainnya. Selain itu juga bisa dapat dilakukan evaluasi mutu pelayanan dengan mudah.

Untuk menanggulangi pembengkakan biaya pelayanan yang terjadi adalah dengan melakukan cost containment yang meliputi setiap upaya untuk mengendalikan biaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Upaya untuk mengendalikan biaya pelayanan kesehatan di rumah sakit salah satunya adalah dengan efisiensi, dan bila  dilakukan tindakan pasien covid di kamar operasi sudah diperhitungkan bahwa hal tersebut tidak efisien selain pengeluaran yang besar untuk apd lengkap nakes, general cleaning dan sterilisasi ruangan serta penatalaksanaan petugas kamar operasi sesuai dengan alur kontak pasien pdp maupun konfirmasi juga menurunkan utilitas kamar operasi karena kamar operasi harus ditutup sampai hasil tes pcr nakes keluar. 

Inilah yang memberatkan bagi keuangan RS. Hal tersebut menjadi salah satu penghantam pendapatan RS karena selama ini unit kamar operasi adalah sebuah unit revenue center.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun