Tak mudah menggagas sebuah ide untuk dituangkan ke dalam suatu tulisan. Modal berbendaharaan kata pun tak cukup untuk menghasilkan sederet informasi yang penuh makna. Keinginan yang kuat  bersamaan dengan pikiran-pikiran yang memenuhi  kepala pun belum mampu melahirkan goresan kata yang menarik.
Kalangan mahasiswa atau pelajar pada umumnya mereka melakukan aktivitas tersebut karena tugas dari dosen atau gurunya. Menulis berbasis tugas dan memperoleh nilai masih menjadi orientasi utama. Semua itu tak menjadi soal. Proses pemaksaan diri ini merupakan awal mengasah keterampilan merenda kata dan mengukir kalimat. Proses yang terus-menerus dilakukan lambat laun akan menghasilkan karya yang enak dibaca khalayak.
Ketika komputer  atau laptop masih menjadi barang langka, kegiatan ini biasanya dilakukan di kertas-kertas  atau buku, Meskipun demikian, pola-pola  lama inipun masih cukup populer, sekalipun  gadgets mutakhir amat  dekat dengan keseharian kita. Karena, kita bisa melakukannya kapan saja, saat ide itu muncul dengan tiba-tiba tanpa harus menyalakan gadgets atau bergantung pada energi listrik. Jangan  ditahan atau dibendung, biarkan kata-kata itu mengalir apa adanya.
Buru-buru tuangkan ketika sumbu-sumbu penerang mulai memancarkan cahaya terangnya, menuntun kita terus melangkah tanpa henti. Sampai kapankah? Sampai ide itu mengering dengan sendirinya.
Akan tetapi, ketika kelelahan mulai menghampiri, beristirahat adalah pilihan yang tepat  untuk menghimpun kembali kekuatan baru. Saat, kerangka gagasan mulai mentok, sia-sia saja kalau kita habiskan waktu berlama-lama menunggu ide itu muncul kembali. Tinggalkan sejenak…. semoga konsep  kreatif terus muncul dari telaga inspirasi…..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H